Ungkap Realita Sosial

Logo Banggainesia
Local Edition | | Todays News


DC Adira Finance Diduga Lakukan Pengerahan Paksa, Korban Mengaku Tak Sesuai Aturan Fidusia

Peristiwa ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap tindakan debkolektor dari perusahaan pembiayaan agar tidak melakukan pelanggaran hukum dan menghormati hak konsumen.

IndonesiaSurya
Senin, 14 April 2025 | 08:34:37 WIB
Ikustrasi

Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesiasurya.com -  Dugaan  aksi  premanisme  oleh  kolektor  dari  perusahaan pembiayaan  Adira  Finance  kembali  terjadi  di  Makassar  pada  Sabtu  (12  April  2025).  Nur  Rahmi,  seorang  warga  Makassar,  mengatakan  bahwa  kendaraan  motor  miliknya  dirampas  paksa  oleh  kolektor  di  tengah  jalan  di  Jalan Pettarani,  Kota  Makassar.

Nur  Rahmi  menjelaskan  bahwa  motor  Scoopy  miliknya  yang  dikredit  mengalami  tunggakan. Namun, ia  mengatakan  bahwa  tindakan  kolektor  tersebut  sama  sekali  tidak  sesuai  dengan  aturan  undang-undang tentang  fidusia.

"Saya  tidak  terima  motor  saya  dirampas  di  tengah  jalan  dan  sama  sekali  tidak  sesuai dengan  aturan  undang-undang  tentang  fidusia,"  jelas  Nur  Rahmi.

Peristiwa  ini  menunjukkan  perlunya  pengawasan  yang  lebih  ketat  terhadap  tindakan  debkolektor dari  perusahaan  pembiayaan  agar  tidak  melakukan  pelanggaran  hukum  dan  menghormati  hak  konsumen.

Kasus  ini  membuat  masyarakat  waspada  terhadap  aksi  premanisme  yang  dilakukan  oleh  debkolektor. Masyarakat  diharapkan  untuk  tetap  memperhatikan  hak-hak  mereka  dan  mencari  jalan  keluar  yang  lebih legal  jika  mengalami  tunggakan  pembayaran  kredit.

- Pelanggaran UU Fidusia:  Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia  jelas mengatur hak dan kewajiban kreditur (lembaga pembiayaan) dan debitur (nasabah) dalam hal tunggakan.  Pengambilan paksa yang tidak sesuai prosedur, seperti di jalan umum tanpa surat resmi, bisa dianggap melanggar UU Fidusia.

- Tindak Pidana:  Jika ada kekerasan fisik atau ancaman di saat pengambilan paksa, itu bisa dikategorikan sebagai tindak pidana, seperti penganiayaan, ancaman kekerasan, atau perampasan.

- Gugatan Perdata:  Korban dapat menggugat secara perdata atas kerugian yang dialami,  seperti kehilangan hak atas kendaraannya atau kerugian immaterial akibat trauma dan stres.

- Denda dan Hukuman:  Pihak yang terbukti melanggar UU Fidusia, tindak pidana, atau  gugatan perdata bisa dijatuhi denda dan hukuman penjara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

- Kerugian bagi Perusahaan:  Perusahaan pembiayaan yang terkait dengan kolektor nakal bisa terkena sanksi, kehilangan reputasi, dan mengalami kerugian finansial akibat gugatan hukum dan citra buruk di mata publik.

Penting untuk diingat,  kolektor seharusnya bertindak profesional dan  mengikuti  UU  Fidusia.  Mereka hanya  berhak  mengambil  kendaraan  jika  ada  surat  resmi
(Eksekusi Jaminan Fidusia) yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri. (Baramakasar)


Bagikan

KOMENTAR (0)

Alamat Email anda tidak akan ditampilkan. Wajib diisi untuk kolom *

Berita Terkini

Finalisasi Arah Pembangunan Lembata: Bupati Tuaq Hadiri Sidang Paripurna XV DPRD

Penyampaian laporan ini merupakan hasil kolaborasi lintas komisi DPRD yang telah melakukan pembahasan secara maraton ber

| Selasa, 05 Agustus 2025
Desa Lewolabo Pertama Kali Menggelar Kontestasi Pilkades tahun 2025. Begini Tanggapan Ketua Taruna Enamite

Kita berharap bahwa siapa saja yang mengikuti kontestasi pilkades ini tidak menerapkan praktek praktek uang atau pun car

| Selasa, 05 Agustus 2025
PLN Melesat ke Fortune Global 500, Digitalisasi dan Beyond kWh jadi Kunci

Strategi _beyond kWh_ adalah lompatan besar PLN dalam mengubah model bisnis menjadi lebih _customer-centric_

| Selasa, 05 Agustus 2025
Delapan Dekade dan Tantangan Nasionalisme Baru

Penulis : Bung Imam Al Sekcab GMNI Bima

| Senin, 04 Agustus 2025
Asesmen Nasional 2025 di SMAN 1 Nagawutung, Langkah Nyata Menuju Sekolah Bermutu

Pengawasan kegiatan ini dilakukan oleh pengawas internal sekolah, Yohanes Paulus Pito Koban, S. Fil.

| Senin, 04 Agustus 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Sembur Hujan Pasir Hantam Pemukiman

Langit terlihat hitam pekat dan tiba-tiba atap seng diguyur hujan pasir dan abu,” ungkap Sefni.

| Sabtu, 02 Agustus 2025
Desa Pada Kecamatan Nubatukan Lembata Jadi Pioneer Desa Moderasi

H. Jamaludin Malik mengatakan Desa Pada, Kabupaten Lembata menjadi salah satu Desa Moderasi dari 1000 desa moderasi yan

| Sabtu, 02 Agustus 2025
Indeks Berita

Poling

Silakan memberi tanggapan anda ! Siapa calon bupati dan calon wakil bupati yang kalian anggap layak pimpin lembata 2024-2029?

TERKONEKSI BERSAMA KAMI
Copyright © 2025 Indonesia Surya
Allright Reserved
CONTACT US Lembata
Lembata, Nusa Tenggara Timur
Telp: +6281334640390
INDONESIA SURYA
Viewers Now: 4