Adonara,Indonesiasurya.com - Menyambut pesta iman, Penthabisan Imam Baru di Witihama Adonara, panitia dan keluarga gelar Rapat evaluasi Pemantapan Misa Syukur Imam Baru.
Pertemuan tersebut guna membahas persiapan, Penthabisan Imam baru Pastor Yohanes Paulus Peren Sara .
Keluarga besar dan klan suku yang terdiri dari, suku Lama Nepa, Suku Lama Hoda , Suku Riang Hepat dan Suku Palihama hari ini Minggu, 4 Agustus 2024 terjadi di pelataran Rumah orangtua Sang Yubillaris Yohanes Paulus Peren Lama Nepa; demi keberhasilan acara misa syukur yang akan terjadi pada bulan Oktober 2024 mendatang.
Penekanan keterlibatan seluruh keluarga besar sangat diharapkan demi suksesnya acara tersebut.
Karel Kedepo Riang Hepat pada pertemuan tersebut mengatakan, Kegiatan ini adalah Sebuah Acara Keimanan dan untuk itu jangan bebankan kepada pihak gereja , dan juga diharapkan libatkan seluruh keluarga namun jangan dijadikan seperti sebuah pesta Adat , agar terlihat dan terkesan benar benar terjadi pesta iman dan bukan pesta adat " ujar Koordinator panitia kecil keluarga dan klan suku.
Hal senada disampaikan, salah satu Tokoh dari kalangan keluarga Klan suku, Frans Rawa Lama Tokan bahwa benar, Jika dilihat dari jumlah keluarga yang terdapat di kecamatan Witihama, kita cukup banyak, karena itu sesuai rencana, semeriah apa acara ini nantinya, kita yang hadir hari ini menjadi penanggung jawab artinya bahwa sukses tidaknya acara menjadi tanggungjawab kita bersama ",tutur Rawa Gana dihadapan forum keluarga .
Karel Riang Hepat koordinator acara menyimpulkan bahwa, semua hadir sebagai, "Kakan noon Arin, ti hogo bauk arike anake betoh si pitah uma lango miokeee bo pira pira di ata titeh Kakan Arin," ( kita adalah keluarga sehingga dalam hari-hari ke depan jika ada yang sampai ke rumah kita dalam tujuan acara ini maka, seikhlasnya kita saling melengkapi untuk suksesnya acara kita ini)
Pastor pada gereja Santa Maria Pembantu Abadi, Witihama Romo Gabriel Tobi Wolor, Pr yang hadir pada pertemuan tersebut mengatakan, Pesta imam baru ini adalah, pesta Iman sehingga, dikemas sedemikian agar tidak terlihat seperti kegiatan pesta Adat", pungkas Romo. (bernad)