Indonesiasurya.com, Lewoleba — Dalam semangat memperingati Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2025, SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba menyelenggarakan Lomba Pengetahuan Kitab Suci tingkat SMP se-Dekenat Lembata, yang berlangsung khidmat dan meriah pada Selasa (30/9/2025).
Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan pembinaan iman bagi generasi muda, dengan harapan Sabda Allah sungguh menjadi terang dalam perjalanan hidup mereka.
Mengusung tema “Allah Sumber Pembaruan Relasi dalam Hidup”, acara ini dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Deken Lembata, RD. Philipus Sinyo da Gomes.
Perayaan ini menjadi fondasi spiritual sebelum peserta mengikuti berbagai rangkaian lomba.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting dari berbagai kalangan, antara lain RD. Feris Koten, Ketua Yayasan Berkat Sabda-Mu Jacobus Kia, Kasie Pendidikan Katolik Kemenag Kabupaten Lembata Agustina Kebingin, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Lembata Yuni Damayanti, serta anggota ADRPD dari PAN, Bapak Laurensius Keraf.
Dukungan dan kehadiran para donator, dewan juri, dan masyarakat pendidikan menambah semangat serta makna dari kegiatan yang sarat nilai ini.
Iman yang Menggerakkan Karya
Ketua Panitia, Bernabas H. Nd.
Marak, S.Fil., dalam laporannya menegaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari semangat iman yang kokoh. “Fides montes transfert — iman sanggup memindahkan gunung.
Kegiatan ini dimulai dengan dana nol rupiah, namun berkat dukungan tulus dari para dermawan, akhirnya dapat terlaksana dengan dana terkumpul sebesar Rp 23.210.000,” ungkapnya penuh syukur.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini bukan hanya menguji pengetahuan peserta didik tentang Kitab Suci, melainkan juga menanamkan nilai kritis, sportivitas, kerja sama, serta membentuk kesadaran iman bahwa Sabda Tuhan adalah sumber pengharapan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Menanam Sabda, Menuai Iman
Kepala Sekolah SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba, Charles Primus Kia, SH., MM., dalam sambutannya menjelaskan latar belakang kegiatan ini sebagai pengembangan dari lomba internal sekolah yang rutin digelar setiap BKSN. Namun tahun ini, pihak sekolah memperluas cakupannya menjadi ajang lintas sekolah se-dekenat, sebagai bentuk tanggung jawab iman dan edukatif terhadap sesama lembaga pendidikan Katolik.
Ia mengajak seluruh peserta dan guru untuk kembali ke nilai-nilai dasar iman, sebagaimana diajarkan dalam Kitab
Zakharia dan Maleakhi, sumber tema BKSN 2025. “Yesus mengajarkan kasih sayang, solidaritas dan kesetiaan. Kesetiaan itu dimulai dari diri sendiri, dari keluarga, hingga masyarakat dan negara. Kita diajak kembali ke fitrah Allah, ke jalan lurus, ke rumah Bapa,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para donatur yang telah menyumbang dari hati yang tulus, meski dalam keterbatasan.
Kitab Suci: Cinta Allah yang Ditulis untuk Manusia
Sementara itu, Ketua Yayasan Berkat Sabda-Mu, Jacobus Kia, S.Ag., memberikan refleksi mendalam mengenai jarak umat masa kini dengan Kitab Suci.
Ia mengajak peserta untuk menghidupi kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Kitab Suci, yang bukan hanya sebagai teks, tetapi sebagai “romantika cinta Tuhan kepada manusia dan balasan cinta manusia kepada Tuhan.”
Sabda Allah Membangun Relasi Sejati
Saat membuka kegiatan secara resmi, Deken Lembata, RD. Philipus Sinyo da Gomes, turut memberikan ulasan yang memperkuat benang merah dari setiap sambutan yang telah disampaikan.
Dalam pandangannya, Kitab Suci bukan hanya bacaan rohani, melainkan jalan untuk memperbarui relasi kita dengan Allah dan sesama.
“Bulan Kitab Suci bukan hanya soal menghafal ayat atau menjawab pertanyaan, tapi tentang membiarkan Sabda Allah menyentuh hati kita, membentuk cara pikir dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari,” ujar RD. Philipus.
Ia juga mengajak peserta dan seluruh yang hadir untuk tidak hanya mengenal isi Kitab Suci secara intelektual, tetapi menjadikannya sebagai bagian dari hidup sehari-hari — dalam keluarga, sekolah, maupun lingkungan sosial.
Kalau relasi kita dengan Tuhan sungguh diperbarui melalui Sabda-Nya, maka relasi kita dengan sesama pun akan lebih manusiawi, lebih damai, dan penuh kasih.
Inilah esensi dari tema besar
kita tahun ini: Allah Sumber Pembaruan Relasi dalam Hidup,” tambahnya dengan
penuh semangat.
Dengan semangat pastoral, beliau menutup sambutannya dengan doa dan harapan agar kegiatan seperti ini menjadi
awal dari kebangkitan spiritual anak-anak muda Katolik Lembata.
Pemenang Lomba: Meraih Piala, Menyimpan Sabda
Setelah melewati persaingan yang sehat dan penuh semangat, berikut hasil lomba yang diumumkan oleh Ketua
Panitia:
A. Lomba
Mazmur:
Juara I: SMP Negeri 4 Nubatukan
Juara II: SMP St. Don Bosco Lewoleba
Juara III: SMP Negeri Tujuh Maret
Juara IV: SMP Sinar Swasembada Hadakewa
B. Lomba
Kuis Kitab Suci:
Juara I: SMP St. Don Bosco Lewoleba
Juara II: SMP Negeri 4 Nubatukan
Juara III: SMP Negeri Tujuh Maret
Juara IV: SMP Sinar Swasembada Hadakewa
Para pemenang menerima trofi, uang pembinaan, dan sertifikat sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kemampuan mereka.
Membangun Relasi dalam Sabda
Kegiatan ditutup secara resmi oleh Kasie Pendidikan Katolik Kemenag Kabupaten Lembata, Agustina Kebingin, S.Ag.
Dalam sambutan penutupnya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan semata untuk mencari juara, tetapi untuk membangkitkan cinta yang mendalam terhadap Kitab Suci.
“Kemenangan sejati bukan pada piala, tapi saat Sabda Allah tertanam dalam hati dan menjadi pedoman hidup,” ujarnya.
Ia berharap semangat BKSN ini tidak berhenti di ajang lomba, tapi terus dihidupi dalam keseharian.
Agustina juga memberikan semangat kepada peserta yang belum menang, agar tidak berkecil hati. “Semua yang hadir hari ini adalah pemenang. Karena keberanian untuk mencoba dan belajar adalah awal dari segala keberhasilan.”
Kegiatan ini membuktikan bahwa SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba bukan hanya menjadi pusat pembelajaran akademik, tetapi juga pembinaan iman yang hidup.
Dengan semangat “Bonum opus incipitur, Deus providebit” — jika karya baik dimulai, Tuhan akan mencukupi — seluruh rangkaian lomba ini menjadi bukti nyata bahwa iman, ketika digerakkan dengan cinta, mampu menyalakan terang dalam hidup banyak orang.
Semoga semangat Bulan Kitab Suci ini terus menyala di hati para peserta didik dan menjadi jalan menuju pembaruan relasi yang sejati dengan Allah, sesama, dan ciptaan. (Hans)