IndonesiaSurya.Com - Paus Fransiskus akan menobatkan mendiang remaja Italia berusia 16 tahun Carlo Acutis menjadi santo,
Dalam dekrit yang dikeluarkan Vatikan, Paus mengumumkan akan menggelar Konsistori Para Kardinal untuk membahas Acutis dan tiga orang lain menjadi santo
Acutis baru sah menjadi santo setelah dinyatakan resmi oleh gereja sebagai pemegang Kunci Kerajaan Surga.
Jika sudah diresmikan,Carlo Acutis akan menjadi santo pertama di kalangan milenial.
Santo dalam ajaran agama katolik berarti orang yang menjalani hidup sesuai agama dan suci.
Dekrit Vatikan juga berisi pengakuan mukjizat terkait Carlo Acutis
Acutis meninggal saat dia berusia 16 tahun karena leukemia pada 2006. Dia lahir pada Mei 1991.
Remaja itu kerap disebut-sebut sebagai santo pelindung internet di kalangan umat Katolik Roma karena keterampilan komputer dia.
Lewat keterampilan digital, dia menciptakan pengarsipan terkait mukjizat di situs web.
"[Kehidupan Carlo] menunjukkan internet bisa digunakan untuk kebaikan, untuk menyebarkan hal-hal baik," kata ibu Acutis, dikutip New York Times.
Menurut penuturan sang ibu, kecintaan Acutis terhadap agama Katolik telah tumbuh sejak dini. Dia usia 7 tahun, dia juga sudah menghadiri Misa harian.
Sejak kecil, Acutis juga terpanggil untuk melayani, mencari cara membantu siapa saja yang kurang beruntung.
Usai Acutis meninggal, sang ibu bercerita orang-orang dari seluruh dunia telah bercerita tentang keajaiban medis, termasuk penyembuhan ketidaksuburan dan kanker.
Mereka sembuh dari penyakit setelah mereka berdoa di makam Acutis.
Cerita terbaru muncul pada Juli 2022. Ketika itu, perempuan dari Kosta Rica, Liliana, berdoa di makam Acutis di Asisi. Dia juga meninggalkan surat berisi permohonan, demikian dikutip Vatican News.
Sebelum berdoa di makam Acutis, anak Liliana, Valeria, jatuh dari sepeda di Florence.
Valeria mengalami luka parah di bagian kepala. Dia perlu operasi kraniotomi dan pengangkatan tulang oksipital kanan untuk mengurangi tekanan pada otak.
Saat itu, dokter mengatakan peluang hidup Valeria sangat rendah.
Sekretaris Liliana lalu berdoa ke Acutis dan pada 8 Juli, Liliana berziarah ke makam.
Di hari yang sama, rumah sakit memberi tahu bahwa Valeria mulai bernapas secara spontan. Keesokan harinya dia Kembali bergerak dan bicara.
Pada 18 Juli, pemindaian CAT membuktikan bahwa pendarahan telah hilang. Kemudian pada 11 Agustus, Valeria dipindahkan ke terapi rehabilitasi.
Kesehatan anak Liliana semakin membaik pada 2 September. Valeria dan Liliana lalu Kembali berziarah ke makam Acitus di Assisi untuk menyampaikan terima kasih (Isa/bac)sumber ; cnnindonesia.com