Lewoleba,IndonesiaSurya.Com - Rapat terbatas dinas pemuda,olahraga dan budaya (Disporabud) kabupaten Lembata bersama, Asosiasi sepak bola Kabupaten (Askab) Lembata berlangsung alot.
Rapat terkait rencana pelaksanaan piala Bupati yang di gelar di aula Disporabud kabupaten lembata ini dihadiri kadisporabud lembata, sekretaris dinas, bidang olahraga dan prestasi, ketua , wakil ketua, sekum, serta komite status pemain dan komite kompetisi.
Tiga Agenda penting yang jadi perhatian serius dalam pembahasan tersebut yakni, pelantikan pengurus askab Lembata, Pagelaran piala pelajar dan Piala Bupati yang rencananya akan dilaksanakan pada penyambutan 25 tahun memperingati otonomi darah.
Apolonaris Mayan kadisporabud dalam sambutan pada pembukaan kegiatan tersebut menegaskan bahwa, dalam waktu dekat akan memfasilitasi dan mengupayakan pelantikan pengurus Askab periode 2024-2026.
Berikut terkait skema perhelatan liga pelajar, Apol Mayan mengatakan, pihaknya masih menunggu rapat konsolidasi lanjutan, bersama korwas dan para kepala sekolah SMA/SMK/MAN/MAS sekabupaten lembata,
Sementara untuk piala bupati 2024, rencananya pelaksanaannya berjalan bersama meriahrayakan 25 tahun peringatan hari otonomi daerah kabupaten Lembata.
Apol mengatakan, otonomi kabupaten memasuki usia perak (25 tahun) maka pemerintah mendorong utusan tim sepak bola, yang hendak mengikuti perhelatan terakbar tingkat kabupaten sesuai surat edaran penjabat Bupati yakni masing-masing kecamatan mengutus 2 tim terbaik.
Ali Berani LP, Wakil ketua komite kompetisi Askab Lembata yang hadir mewakili ketua komite mengusulkan, skema piala Bupati untuk tahun berikut, melalui tahapan berjenjang yakni turnamen gala desa di masing-masing kecamatan untuk menentukan dua tim terbaik yakni juara dan Runner up.
Ali Berani mengatakan, memang edaran panjang Bupati ketika itu diamini oleh ketua terpilih Askab Lembata, Agustinus Makin, namun Lanjut Berani kompetisi ini tidak langsung ke ujung di piala Bupati tapi mesti ada turnamen di kecamatan antar desa.
Masih menurut Berani, Langkah ini selain membuat atmosfer piala bupati lebih menarik sekaligus, mengurangi beban anggaran yang ditanggung oleh masing-masing desa.
Ali mencontohkan, wacana dari kecamatan IIe Ape untuk menetapkan anggaran kontribusi sebesar Rp. 15.000.000 untuk setiap desa, ini terlalu berlebihan menurutnya.
Jika hanya bermain di gala desa mungkin angkanya tidak sebesar itu. angka Rp 15.000.000 ini jika tim tembus ikut piala bupati hingga final. dan saya kira akan lebih efisien dimanfaatkan
Apabila diestimasikan setiap tim bermain sampai babak final maka anggaran itu kurang lebih mencukupi karena tim setelah bertanding akan lebih memilih untuk kembali ke desanya ketimbang mencari penginapan selama perhelatan piala bupati pungkas Ali Berani Ladopurab.(SL/Red)