Lewoleba, Indonesiasurya.com - Sebastian Edo Ketua BOKK DPD Partai Demokrat propinsi NTT, yang ikut terjun lapangan dalam kampanye paket Manis nomor 5 pasangan Marsianus Jawa dan Paskalis Witak, dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Lembata menyakini bahwa edukasi politik koalisi partai Demokrat dan Glora untuk pencerahan kepada masyarakat bisa diterima dan mendapat dukungan publik sehingga, 27 Nopember 2024 mendatang masyarakat akan memberi mandat kepada paket ini memimpin Lembata.
"Semua calon punya peluang yang sama namun, kami yakin Marsianus Jawa dan Paskalis Witak Paket Manis, nomor 5 memiliki peluang lebih untuk memimpin Lembata" Ungkap Tian Edo
Lebih jauh mantan ketua DPC Partai Demokrat Lembata ini kami punya dua tim yang memiliki militansi yang luar biasa, komitmen dan loyalitas yang terukur.
Dua tim kami yakni tim pemenang koalisi partai Demokrat dan Glora, ada juga organisasi sayap juga tim keluarga yang tersebar di 260 TPS sudah siap dan saat ini kami tinggal kawal untuk membuktikan keseriusan kami untuk memenangkan hati masyarakat di 27 Nopember 2024 mendatang.
Sebastian yang ditemui di kediamannya, Minggu, 17 Nopember 2024 menjelaskan bahwa saat ini, jumlah pemilih 105 ribu lebih tapi pada pemilihan legislative kemarin hanya 70% masyarakat yang gunakan hak pilih maka asumsi kita pada pilkada ini kurang lebih 80% masyarakat, pertanyaannya apakah semua pasangan punya representasi yang sama? Paket manis tidak bicara soal isu wilayah karena kami membangun tanpa sekat karena kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa pembangunan harus ada skala prioritas dengan pertimbangkan soal kemampuan keuangan daerah.
"komitmen paket manis adalah membangun tanpa sekat dengan skala prioritas dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, karena setelah jadi bupati orang tidak bicara soal asal usul atau dimana tempat lahir tapi masyarakat bicara air bersih, jalan dan penerangan termasuk gizi, pendidikan, rumah layak dan masih banyak hal lain. kami ingin memberi pencerahan pada masyarakat" ujar Tian.
Paket nomor 5 mengedepankan pembangunan berkeadilan maka perlu ada sakla prioritas. ini semua karena keterbatasan anggaran kita sehingga bupati dan wakil bupati yang terpilih nanti mesti memiliki punya instrumen pendukung lain. Lanjut Tian, ada yang saat kampanye, konsolidasi bicara sesuatu yang akan sulit di realisasi karena tidak realistis dengan kemampuan keuangan daerah.
Ditanya siapa yang berpeluang menjadi bupati dan wakil bupati Lembata, Sebastian mengatakan, saya secara pribadi memang tidak menegasikan karena semua punya peluang tapi bagi saya nomo 5 paket manis punya peluang lebih.
Edo mengatakan, Marsianus Jawa punya jam terbang yang bagus, dia (MJ) 16 tahun di inspektorat propinsi, 3 tahun di penanaman modal sehingga
dengan walau dengan keterbatasan anggaran yang ada bisa di atur dengan baik, pekerjaan yang mandek selama ini sebisa mungkin dilanjutkan kembali untuk dikerjakan kembali sehingga tidak mubasir. kami berpikir agar pembangunan berkelanjutan, dan kami bersyukur pemimpin terdahulu sudah berpikir jauh tapi tetapi mungkin karena keterbatasan anggaran maka banyak yang belum terselesaikan maka, harus ada kolaborasi antara daerah propinsi dan pusat. Intervensi program antara daerah propinsi dan pusat mesti ada sehingga ada manfaat untuk masyarakat kecil bisa dirasakan. ungkap Tian Edo.
"Bagi kami diskusi basis masa itu tidak relevan karena masyarakat Lembata secara keseluruhan adalah basis kami. ada yang disaat kampanye ini bicara klaim tapi yang mesti diingat adalah saat duduk semua akan bicara soal kebutuhan" ungkap mantan ketua Demokrat Lembata ini
Lanjut pengurus Demokrat Propinsi NTT ini bahwa pemimpin adalah figur yang harus punya rasa pengabdian terhadap lembata. Dasarnya pada Tangungjawab moral karena kadang orang bicara di tataran normatif soal aturan untuk sembunyikan niat pungkas Tian.