IndonesiaSurya.Com - Keyakinan seseorang manusia dengan alam merupakan kesakralan yang diyakini oleh hati dan hal yang menjadi kekhususan tidak bisa diganggu gugat oleh manusia lain.
Keyakinan kemudian berkembang sesuai zaman dan ilmu pengetahuan hingga lahirnya agama. Harus diakui bahwa hadirnya Ajaran agama di seluruh wilayah memang berkembang mengikuti zaman. Sebab, ilmu-ilmu yang terkandung dalam suatu agama mencerminkan kehidupan manusia selama di dunia.
Menilik ke belakang, terdapat ajaran agama kuno yang sudah ada sejak zaman peradaban manusia.
Berikut lima agama kuno yang menjadi pelopor perkembangan di dunia, seperti dilansir dari World Atlas.
1. Taoisme
Taoisme bermula pertama kali di China pada 2.400 tahun lalu. Kepercayaan ini diakui langsung sebagai agama resmi pada masa Dinasti Tang.
Ajaran Taoisme mempunyai ciri-ciri sikap positif serta aktif terhadap ilmu gaib. Keyakinan ini melibatkan sisi pengembangan karakter dan moral kehidupan manusia.
Keyakinan ini diciptakan oleh seorang filsafat bijak bernama Laozi atau Lao Tzu. Oleh sebab itu, ajaran Taoisme mencerminkan dari sikap khas Laozi yang berhubungan dengan ajaran 'Daodejing' atau 'Jalan Kekuasaan Klasik.'
Taoisme hingga saat ini masih dianut oleh lima juta masyarakat di China dan beberapa negara Asia lain. Seperti Jepang, Malaysia, Hongkong, Taiwan, hingga Vietnam.
2. Buddha
Paham Buddha telah lahir sejak abad ke lima. Ajaran ini menjadi agama yang berkembang di India bagian utara dan menyebar ke Asia Tengah.
Pemahaman Buddha pertama kali dikemukakan oleh Siddhartha Gautama selaku pangeran muda dari Lumbini, wilayah bagian Nepal. Kisah hidup Sidharta yang berliku dan bermakna dijadikan oleh pengikutnya sebagai agama.
Ajaran Buddha memainkan peran inti dalam perilaku manusia sehari-hari. Buddha meyakini bahwa kehidupan merupakan siklus penderitaan yang membawa kelahiran kembali.
Umat Buddha tidak percaya pada tuhan, melainkan kepada roh dan makhluk gaib yang menuntun kehidupan manusia menjadi lebih baik.
3. Yahudi
Banyak yang meyakini ajaran Yahudi bermula dari nabi Ibrahim. Sebab, Ibrahim diyakini tercantum dalam Tora atau kitab suci Yahudi.
Ajaran ini dimulai sejak abad ke-20 sebelum masehi dan mengajarkan tentang pemahaman monoteisme atau keyakinan satu Tuhan.
Mereka yang meyakini ajaran ini percaya bahwa Tuhan membentuk perjanjian yang diberkati dengan Ibrahim dan keturunannya. Keyakinan ini juga mengandung berbagai unsur yang ada di dalam ajaran Islam dan Kristen
Hingga kini, terdapat sekitar 14 juta orang yang memeluk Yahudi sebagai agama utama mereka. Kendati demikian, ajaran ini telah menyebar luas ke seluruh dunia dan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu manusia.
4. Zoroaster
Melansir dari Britannica, Zoroaster merupakan bentuk keyakinan yang ditemukan oleh seseorang bernama Zarathustra pada abad ke enam sebelum masehi.
Agama ini merupakan bentuk keyakinan pra-Islam yang berkembang pesat di Persia yang sekarang menjadi Iran. Mulanya, Zoroaster berkembang di bawa Kekaisaran Persia dan menjadi agama anjuran pada saat itu.
Zarathustra yang menemukan keyakinan ini dikenal luas sebagai sosok nabi dari ajaran Zoroaster. Memiliki ajaran yang mirip dengan Yahudi, Zoroaster juga memercayai satu tuhan.
Zoroaster mempunyai pengaruh besar terhadap pengaruh dan perkembangan di Persia. Hingga saat ini, keyakinan Zoroaster masih terus dipraktikan oleh pengikut setianya.
5. Hindu
Hindu menjadi salah satu kepercayaan tertua di dunia dan disebut sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu.
Agama ini lahir dari perpaduan dua kebudayaan yang berkembang pesat di wilayah yang dikenal sebagai Lembah Indus. Tak seperti agama pada umumnya, Hindu tidak memiliki pencipta melainkan berasal dari kepercayaan diri manusia.
Sebagai agama Abrahamic, Hindu memercayai satu tuhan yang maha kuasa. Para penganut biasa menyebutnya sebagai Brahman.
Namun, Brahman memiliki beberapa dewa utusan yang memiliki peran masing-masing di setiap unsur kehidupan manusia.
Kendati demikian, ajaran Hindu mengajarkan siklus kehidupan bagai lingkaran. Reinkarnasi pun menjadi hal yang penting dalam keyakinan ini.(val/bac) sumber ; cnnindonesia.com