Indonesia Surya.Com - Bapa Suci telah mengangkat Pater Paulus Budi Kleden, SVD yang saat ini menjabat Superior Jenderal Serikat Sabda Allah sebagai Uskup Agung Metropolitan Ende yang baru,” kata Romo Daslan, disaksikan via kanal YouTube Komsos Keuskupan Agung Ende.
Terpilihnya Pater Paul Budi Kleden, SVD sebagai Uskup Agung Ende untuk menggantikan almarhum Mgr. Vincentius Potokota. Hal tersebut diumumkan secara resmi oleh Administrator Keuskupan Agung Ende, RD. Dasian Moang Kabu, pada Sabtu, 25 Mei 2024 sekira pukul 17.00 WITA.
Pengumuman terpilihnya Pater Paulus Budi Kleden SVD sebagai Uskup Agung tersebut bertepatan dengan Pesta Allah Tritunggal Yang Mahakudus, yang dirayakan umat dalam Gereja Katolik di seluruh dunia.
Untuk diketahui, Pater Paul Budi Kleden adalah seorang imam misionaris dalam kongregasi Serikat Sabda Allah atau Societas Verbi Divini (SVD). Ia bergabung ke dalam serikat ini pada tahun 1985
Ia mengikrarkan kaul perdananya pada tahun 1987 dan kaul kekalnya pada tahun 1992. Kleden ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1993. Penempatan pertama Pater Budi setelah ditahbiskan menjadi imam SVD adalah ke Swiss sejak tahun 1993 hingga 1996.
Pater Budi Kleden mengambil studi teologi di Universitas San Gabriel, Austria. Dari tahun 1996 hingga 2000, Pater Kleden melanjutkan studi doktoralnya di bidang teologi sistematik di Jerman.
Setelah dari Swiss, barulah Pater Budi ditempatkan ke Ledalero, Indonesia. Pater Kleden terpilih menjadi anggota Dewan Provinsialat SVD di Provinsi SVD Ende dari tahun 2005 hingga 2008.
Pater Budi mengajar sebagai dosen filsafat dan teologi di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere, NTT, yang kini sudah berganti nama menjadi IFTK Ledalero. Selain itu, ia adalah pengamat sastra dan kritikus sosial dalam beberapa mata kuliah khusus di sekolah tinggi tersebut.
Hingga kini, Pater Budi sudah menulis lebih dari 12 judul buku dalam bidang teologi, sosial, dan filsafat. Ia seringkali menulis artikel-artikel sosial dan menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan diskusi ilmiah publik di dalam maupun di luar negeri ***