Indonesiasurya.com, Lewoleba - Kabupaten Lembata menunjukkan komitmen serius dalam mewujudkan kemandirian pangan. Melalui sebuah rapat koordinasi virtual yang intens bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Pemerintah Kabupaten Lembata mematangkan strategi untuk menyambut program 'Senator Peduli Ketahanan Pangan'.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Bupati pada Jumat (19/9/2025) ini menjadi momentum krusial untuk menyelaraskan visi dan misi, memastikan bahwa program ketahanan pangan di Lembata selaras dengan inisiatif nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Rapat ini dihadiri langsung oleh Bupati P. Kanisius Tuaq, didampingi Plt. Kadis Pertanian dan perwakilan dari Bapelitbangda Kabupaten Lembata.
Berbagai isu menarik seputar program prioritas Nelayan Tani Ternak menjadi inti pembicaraan. Diskusi yang berlangsung fokus pada berbagai inisiatif strategis yang telah dan akan digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Lembata, salah satunya adalah persoalan ketahanan pangan.
Dalam paparannya, Bupati Tuaq menegaskan bahwa ketahanan pangan di Lembata tidak hanya berkutat pada urusan produksi, melainkan sebuah ekosistem terpadu yang mencakup ketersediaan, akses, dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat.
"Ketahanan pangan adalah soal menciptakan sebuah sistem yang menjamin setiap warga Lembata dapat mengakses pangan yang cukup dan terjangkau setiap saat," ujar Bupati.
Pemerintah Kabupaten Lembata telah merancang beberapa program kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu inisiatif terdekat adalah program ternak mandiri 2026. Program ini akan memanfaatkan jagung lokal sebagai bahan baku utama pakan ternak, khususnya ayam pedaging.
Dengan strategi ini, jagung tidak hanya menjadi komoditas pangan, tetapi juga pendorong pertumbuhan sektor peternakan, menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
Selain itu, Bupati juga memperkenalkan konsep food estate lahan kering terintegrasi. Kawasan ini dirancang untuk menggabungkan empat komoditas utama secara sinergis, menciptakan rantai nilai yang lebih luas dan meningkatkan daya saing daerah di sektor pangan.
Pendekatan terintegrasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan sumber daya, sambil mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas.
Menyadari bahwa Lembata belum sepenuhnya mandiri dalam produksi beras, Bupati Tuaq menjelaskan langkah strategis berkolaborasi dengan Bulog. Kemitraan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan beras yang stabil, sekaligus menjaga harga di tingkat yang wajar.
Upaya ini merupakan bentuk keseimbangan antara kepentingan petani, yang membutuhkan harga layak, dan masyarakat, yang memerlukan pangan terjangkau.
Karena itu, partisipasi aktif dalam kegiatan 'Senator Peduli Ketahanan Pangan' menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Lembata.
Tujuan akhir dari seluruh inisiatif ini adalah menjadikan Lembata mandiri dalam pangan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan di tingkat provinsi maupun nasional, yang pada akhirnya tercapai visi Lembata Maju, Lestari dan Berdaya Saing. (prokompimkablembata)