Indonesiasurya.com,,Lewoleba - Kabupaten Lembata tengah bersiap menyambut gelaran akbar Festival Lamaholot 2025, yang dijadwalkan memukau dari tanggal 7 hingga 10 Oktober.
Di balik persiapan yang kian matang, Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, tak henti-hentinya memacu koordinasi dan kolaborasi lintas sektor, demi memastikan acara tahunan ini sukses dan mampu mengangkat nama daerah di kancah nasional maupun internasional.
Rapat persiapan yang digelar pada Kamis (25/9) di ruang rapat Bupati, menjadi bukti keseriusan Pemkab Lembata. Hadir dalam rapat tersebut Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, para pimpinan OPD terkait, camat, perwakilan PLN, mitra pariwisata, hingga insan media.
Berbagai aspek krusial dibahas secara mendalam, mulai dari kesiapan undangan, penataan lokasi, aspek keamanan, hingga ketersediaan penerangan yang memadai.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jack Wuwur, dalam laporannya menyampaikan bahwa persiapan telah mencapai tahap menuju final, yakni 95 persen.
Undangan telah dikirimkan kepada sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Kementerian Pariwisata, Gubernur NTT, kepala daerah tetangga, Direktur Badan Otorita Labuan Bajo, serta para wisatawan mancanegara.
Koordinasi terkait kebersihan, keamanan, publikasi, penerangan, hingga tim medis juga telah dilakukan secara intensif.
Meski demikian, Bupati Kanisius Tuaq tetap memberikan sejumlah catatan kritis yang harus segera ditindaklanjuti. Salah satunya adalah penataan area festival di sekitar Pasar Wulen Lua atau eks Harnua, yang dinilai masih perlu perapian.
Bupati meminta agar vegetasi liar dan sisa-sisa bangunan yang rusak segera dibersihkan. Selain itu, kepastian kehadiran para undangan VIP dan ketersediaan toilet umum yang mudah diakses juga menjadi perhatian utama.
Dalam arahannya, Bupati Kanisius Tuaq menegaskan bahwa kesuksesan Festival Lamaholot adalah cerminan harga diri Kabupaten Lembata. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak terkait untuk terus menjalin koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi yang solid.
Tak cukup disitu, Bupati juga menekankan pentingnya fokus pada satu atau dua kegiatan unggulan, agar hasilnya lebih maksimal dan memberikan dampak yang signifikan.
"Kita fokus satu dua dulu, jangan semua kita kerjain! Jadi kalau mau Tatong, besarkan Tatong! Mau ikan paus, besarkan ikan paus! Jadi memilih salah satu yang menjadi branding," tegas Bupati, seraya mengusulkan agar musik tradisional Tatong dari Kedang dapat menjadi ikon baru Lembata, selain tradisi penangkapan ikan paus di Lamalera yang telah mendunia.
Festival Lamaholot 2025 menjanjikan beragam atraksi menarik, mulai dari demonstrasi tenun ikat dan titi jagung secara tradisional, pameran produk unggulan, kuliner, hingga parade karnaval yang melibatkan seluruh OPD dan elemen masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lembata menargetkan kunjungan 10 ribu wisatawan, dengan harapan dapat mendongkrak perekonomian daerah dan memperkenalkan potensi Lembata ke mata dunia. (prokompimkablembata)