Manggarai,Indonesia Surya com - Menolak pembangunan pembangkit listrik Geothermal atau panas bumi di Manggarai, warga Poco leok gelar aksi unjuk rasa, anehnya Pemimpin Redaksi (Pemred) media online, Floresa Herry Kabut yang hendak meliput kegiatan massa itu pun menghilang tanpa i formasi yang jelas.
Entah apa yang terjadi dengan Heri Kabut sang Pemred Flores, apakah di culik, ditangkap atau diamankan belum ada kejelasan.
informasi beredar, Pemred Floresa, hendak meliput unjuk rasa warga Poco Leok di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menolak proyek geotermal di sana namun Herry bersama sejumlah warga yang melakukan unjuk rasa menolak proyek geotermal tersebut ditangkap dan Herry dijebloskan ke dalam mobil aparat.
"Kejadiannya jam 1 (siang)," kata salah satu kru redaksi media online itu, Ryan Dagur, Rabu (2/10/2024) malam.
Tim redaksi Floresa belum bisa berkomunikasi dengan Herry sejak ditangkap. Namun informasi yang diterima malam ini, Herry sudah dibebaskan aparat, tapi kondisinya masih syok.
"Kami dapat info sekitar setengah jam lalu bahwa dia sudah bebas, hanya masih syok. Butuh waktu untuk sampaikan apa yang terjadi," ujar Ryan.
Proyek Geotermal Poco Leok merupakan perluasan PLTP Ulumbu. Lokasinya sekitar 3 kilometer dari Poco Leok.
warga gelar unjuk rasa menentang pemerintah dan PLN yang mematok lahan untuk proyek geotermal. Upaya pematokan itu dikawal polisi, TNI, dan Satpol PP.
seperti di tulis detik.com Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh mengaku tak mendapat laporan penangkapan Herry oleh anggotanya. Ia menyebut ada kendala jaringan telepon seluler di Poco Leok.
"Belum dapat laporan dari lapangan karena susah sinyal," kata Edwin.