Lembata,Indonesiasurya.com - Dalam rangka mendorong kemandirian pangan dan menggerakkan ekonomi rakyat, Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Gerakan 100 Hari meluncurkan berbagai aksi nyata, salah satunya adalah peluncuran produk ayam beku lokal hasil peternakan rakyat Lembata.
Produk ini tidak hanya menjadi simbol kemandirian, tetapi juga bentuk nyata keberpihakan terhadap peternak dan pelaku usaha kecil di daerah sendiri.
Sebagai bentuk pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen, pemerintah juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lapak yang menjual ayam beku dari luar Lembata.
Dari sidak ini didapati adanya ayam beku dari luar daerah yang tidak layak konsumsi.
Pemerintah dibawah pimpinan Petrus Kanisius Tuaq dan Muhamad Nasir mengambil langkah cepat dengan melakukan pengawasan ketat lalu lintas ternak dan distribusi ayam beku di Pelabuhan Penyeberangan Waijarang.
Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung gerakan ini dengan lebih memilih produk lokal, demi keberlanjutan ekonomi daerah dan keamanan pangan, ungkap Bupati Lembata
Lanjut Bung Kanis, Bersama, kita jaga Lembata dari maraknya produk-produk yang berisiko bagi kesehatan.
Sementara itu masyarakat memberikan dukungan untuk Bupati dan Wakil Bupati Lembata yang terus bekerja keras membangun daerah,
"Kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Kiranya semangat dan keberanian untuk berpihak pada rakyat kecil terus menyala. Karena keberhasilan Lembata adalah hasil dari kerja bersama, langkah serentak, dan hati yang tulus untuk rakyat. Ungkap Iswadi Abdul Rahim
Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq secara tegas mengajak seluruh peternak di Lembata untuk bergerak demi kebaikan bersama.
"Berdaya dari desa, berdikari dari kandang, sejahtera dari kebijakan." Ujar Bung Kanis
Mari terus bergerak maju, demi Lembata yang mandiri, sehat, dan bermartabat!