Indonesiasurya.com, Lembata - Pemerintah Kabupaten Lembata resmi meluncurkan program 'Ayo Berwisata' yang dipusatkan di objek wisata mangrove Igo Tapu Muruona, Kecamatan Ile Ape, Selasa (23/9).
Peluncuran ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi lokal.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Lembata P. Kanisius Tuaq, Wakil Bupati H. Muhamad Nasir, Wakil Ketua II DPRD Lembata Gewura Fransiskus, serta berbagai unsur Forkopimda, pimpinan OPD, Bank NTT, hingga mitra pariwisata dan ekonomi kreatif, LSM, dan lembaga pendidikan, menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah, lembaga terkait dan masyarakat.
Dalam acara tersebut, Sekretaris Dinas Pariwisata Kristianus Molan memperkenalkan Kartu Wisata Ayo Berwisata, sebuah inisiatif untuk memudahkan akses wisatawan ke seluruh destinasi wisata milik Pemkab Lembata.
Kartu seharga Rp50.000 ini berlaku hingga akhir tahun 2025 dan memberikan akses masuk gratis bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Dengan kebijakan ini, diharapkan dapat mendorong lebih banyak masyarakat, ASN, dan wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam dan budaya Lembata. Inisiatif ini juga mencerminkan upaya pemerintah untuk berinovasi dalam mengelola sektor pariwisata secara lebih efektif.
Terkait kebijakan ini, Wakil Ketua II DPRD Lembata, Gewura Fransiskus, turut mengomentari. Ia menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan pariwisata.
Baginya, keterbatasan anggaran seharusnya tidak menjadi hambatan, melainkan pemicu untuk melahirkan ide-ide kreatif yang dapat mengoptimalkan potensi lokal yang kaya dan menjanjikan.
Ia menjelaskan bahwa Lembata memiliki potensi besar yang hanya perlu dikelola dan dipasarkan dengan baik untuk menarik wisatawan dari luar daerah.
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan tegas Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq. Ia secara khusus menyampaikan apresiasi atas kolaborasi berbagai pihak yang mendukung pengembangan pariwisata.
Bupati menekankan bahwa pariwisata tidak hanya soal destinasi, melainkan juga tentang pengembangan ekonomi kreatif, kuliner, dan produk lokal seperti jagung titi dan garam.
Ia juga menegaskan pentingnya menata pengelolaan dan manajemen destinasi wisata secara profesional, mulai dari fasilitas dasar hingga kenyamanan pengunjung, demi keberlanjutan sektor ini.
Peluncuran program ini secara resmi ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati, didampingi oleh Wakil Bupati dan para pejabat lainnya, sebagai simbol dimulainya era baru penataan pariwisata Lembata yang lebih baik.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman mangrove bersama, yang melambangkan komitmen kuat pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sebagai informasi, program 'Ayo Berwisata' merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mendukung 20 program prioritas unggulan, dimana pada poin kesembilan menitikberatkan pada penguatan sektor pendukung pariwisata.
Kecamatan Ile Ape, khususnya Desa Muruona adalah salah satu wilayah yang menjadi fokus program pengembangan pariwisata di Kabupaten Lembata.
Desa ini menghadirkan wisata hutan mangrove dengan titian bambu didalamnya, juga memiliki potensi unik lain, yakni tradisi pembuatan garam lokal yang telah menjadi salah satu produk unggulan wisata. Hal ini menjadi wisata Muruona menjadi lebih menarik.
Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Muruona akan merasakan nikmatnya kedua paket wisata tersebut, tidak saja melihat keindahan hutan mangrove tetapi juga merasakan sensasi garam khas Muruona.
Dengan digelarnya kegiatan Ayo Berwisata, diharapkan menjadi langkah strategis pemerintah untuk memperkuat branding pariwisata Lembata dengan hashtag #NelayanTaniTernak, serta menciptakan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi seluruh masyarakat di daerah satu pulau ini. (prokompimkablembata)