Indonesiasurya.com, Kupang — Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Semuel Sanam, S.H., memimpin kunjungan studi banding bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTS, Debora B. Tahun, S.P., beserta staf dan perwakilan kelompok tani, ke Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani Kupang), Senin 13 Oktober 2025.
Dalam sambutannya, Semuel Sanam menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah agar para petani memperoleh informasi dan pengalaman baru melalui pengamatan langsung di lahan praktik mahasiswa Politani Kupang, khususnya dalam penerapan integrasi teknologi pertanian pada budidaya tanaman hortikultura dan pertanian terpadu. Ia menegaskan bahwa para petani diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pengelolaan budidaya hortikultura dan tanaman pangan, serta memanfaatkan hasil kunjungan ini sebagai langkah nyata dalam memperkuat kemampuan teknis dan manajerial di lapangan.
Lebih lanjut, Semuel menambahkan bahwa penjajakan kerja sama antara Dinas Ketahanan Pangan TTS dan Politani Kupang akan diformalkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU), terutama dalam bidang riset terapan, pendampingan teknologi, dan penguatan ketahanan pangan di Kabupaten TTS. Menurutnya, kemitraan ini menjadi sangat penting agar inovasi teknologi dari kampus dapat diterapkan secara langsung oleh petani, sehingga produktivitas dan efisiensi pertanian di daerah dapat meningkat.
Selain mengikuti sesi pemaparan di kampus, rombongan juga melakukan kunjungan lapangan ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Abdi Laboratus di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah. Di lokasi ini, para petani berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai persiapan media tanam, pemanfaatan teknologi pertanian, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama penyakit, serta pembacaan kalender pasar.
Mereka juga berkesempatan menyaksikan secara langsung kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pemberdayaan Petani Hortikultura di Lahan Kering NTT melalui Inovasi Pupuk Organik Cair (POC) Berbasis Mikroorganisme Lokal”, hasil kolaborasi antara Politeknik Pertanian Negeri Kupang dan Kelompok Tani Abdi Laboratus.
Dalam arahannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan TTS, Debora B. Tahun, S.P., yang juga merupakan alumni Politani Kupang angkatan V Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering, menekankan pentingnya studi banding ini sebagai wadah berbagi pengetahuan, mempererat silaturahmi, serta meningkatkan keterampilan dan wawasan petani terhadap teknologi pertanian yang lebih modern. Ia berharap kegiatan ini dapat memperluas pemahaman petani terhadap penerapan inovasi pertanian terpadu, sehingga produktivitas pertanian meningkat dan berimplikasi langsung pada peningkatan ekonomi keluarga petani.
Debora juga menggarisbawahi pentingnya membangun hubungan kerja sama yang erat dengan Politani Kupang untuk mendukung program dan kegiatan pengembangan usaha tani terpadu di TTS. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan vokasi menjadi kunci untuk menciptakan petani tangguh dan mandiri yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi pertanian.
“Kami ingin agar para petani TTS tidak hanya melihat, tetapi juga mampu menerapkan langsung inovasi teknologi pertanian yang mereka pelajari di Politani sesuai dengan kondisi daerah masing-masing,” ujarnya.
Salah satu peserta studi banding, Melkisedek Benyamin Sanam, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya bisa mengikuti kegiatan ini.
“Saya bersyukur bisa ikut kegiatan ini. Saya banyak belajar hal baru dan sepulangnya nanti akan saya praktikkan di lahan saya sendiri,” katanya.
Kunjungan rombongan diterima secara resmi oleh Wakil Direktur I Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Max A. J. Supit, S.Pt., GDipsSc, MFoodTech, yang mewakili Direktur Politani Kupang, Johanis A. Jermias, S.Pt., M.Sc. Dalam sambutannya, Supit menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pemerintah Kabupaten TTS yang menjadikan Politani Kupang sebagai mitra strategis dalam pengembangan sektor pertanian.
“Politani Kupang siap menjadi mitra riset dan pendampingan bagi pemerintah daerah serta petani dalam mengembangkan pertanian terpadu di lahan kering NTT. Kami memiliki sumber daya manusia dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pertemuan di ruang sidang Gedung Utama Politani Kupang, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Teaching Factory (Tefa) Greenhouse, Pabrik Pakan, Kebun Hortikultura, dan berakhir di P4S Abdi Laboratus Desa Mata Air.
Kegiatan studi banding ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan vokasi, pemerintah daerah, dan kelompok tani, sekaligus menegaskan peran Politeknik Pertanian Negeri Kupang sebagai pusat inovasi dan kolaborasi untuk mewujudkan pertanian tangguh dan berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur. (RL)