Lembata,IndonesiaSurya.Com - Nama Marsianus Jawa tentu tidak asing untuk masyarakat Lembata, karena putra Nagakeo ini pernah ditunjuk menjadi penjabat Bupati Lembata dan membuat masyarakat terpesona, dengan sejumlah kebijakan dan gebrakan yang bagi masyarakat sebagai angin segar bagi kabupaten Lembata.
Keinginan kuat masyarakat agar marsianus Jawa kembali memimpin Lembata, terlihat jelas dengan hadirnya Remaja (relawan Marsianus Jawa).
Relawan yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat ini memang membuat banyak pihak bertanya-tanya ada apa dengan Marsianus sehingga masyarakat begitu mengharapkan sosok yang satu ini untuk memimpin Lembata?
Selain lahirnya Remaja, juga terbentuk jaringan akan rumput (jarum) yang dijelaskan oleh sang inisiator Philipus Lamatapo untuk membantu mengkonsolidasi masyarakat yang memberikan dukungan kepada Marsianus Jawa.
Jaringan Akar Rumput Relawan Marsianus jawa-LEMBATA. Bekerja dengan semangat Filosofi "Luhhi Nolu Bu'a teddo" sebuah semangat spiritualitas Budaya dalam Gelekat, Penang Tulun Talin.
Demikian halnya Tim kerja pada akar rumput, Pendekatan budaya kami lakukan saling menyambangi,Golo bako, wua wajak, sambil berdiskusi di kebun, pondok, moting,dll yang mana menjadi tradisi saling bertukar pikiran.
menurut Philipus, pendekatan ini lebih nyaman, santai dan masyarakat lebih membuka diri dan kita semakin tahu apa yang menjadi harapan mereka untuk pemimpin Lembata ke depan.
Teman-teman Jarum Remaja sudah ada di beberapa titik desa di 9 kecamatan. kami tidak bisa menyebutkan simpul-simpul relawan kami di akar rumput. sambil menunggu keputusan DPP Partai tempat di mana Marsianus Jawa mendaftar.
kami bekerja di setiap titik dengan metode tobo baung, Golo bako wua wajak, seperti halnya di lakukan Nenek moyang kita dahulu, yang sekarang pendekatan ini sudah lapuk dan hampir terlupakan. kami menganggap semua orang yang kami sambangi di Lembata adalah saudara untuk berbagi Energi dalam GELEKAT.
Lamatapo mengatakan bahwa dirinya sadar bahwa akan ada banyak suara sumbang yang mendiskreditkan Marsianus sebagai bukan putra Lembata, tapi bagi kami Jarum Remaja menganggap itu sebagai point lebih dari setiap bakal calon.
Refleksi sederhana saya Begini, Om saya DANIEL HUREK saja bisa di pilih oleh orang kupang menjadi Anggota DPRD Kota kupang dan menjadi wakil Walikota, kenapa juga Marsianus Jawa (MJ) bertarung di Lembata??"
Dua figur yang sedang mengajarkan kita akal sehat berdemokrasi di Negeri 1001 paus.dan itu butuh orang-orang pemberani yang bisa naik di Gelanggang.
Bagi saya siapa salah buka langkah terlempar keluar gelanggang. itupun kita harus belajar angkat topi. ini bukan soal kalah menang,tapi ini PILIHAN POLITIK RAKYAT.l tegas Philipus.
Rakyat yang menentukan siapa yg akan menjadi BUPATI LEMBATA.
Ditanya soal Filosofi yang digambarkan koordinator Remaja Philipus Lamatapo mengatakan, filosofi itu menggambarkan bahwa, jika Kepala keluarga sudah ikut maka istri anak pasti ikut. Kalau dalam penang laki-laki sudah ada di pesta, pasti istri & anaknya pasti datang membantu, bawa dulang.
Luhhi=Jarum
Bu'a. = Benang.
Jarum duluan baru benang ikut. Ungkap Philipus
Marsianus Jawa adalah sosok yang merangkul, membuka kotak-kotak yang digunakan para pihak untuk menjadi sekat diantara masyarakat ujar koordinator Jarum Philipus mengakhiri pertemuan dengan media ini.
Sementara itu anggota DPRD Lembata Fraksi Demokrat, Paulus Toon Tukan mengharapkan hajatan politik Pilkada 2024 terhindar dari yang namanya politik identitas.
"Tidak membedakan suku, agama, tas, asal usul tapi bagaimana rekam jejak dan mengabdi untuk Lewo tanah Lembata," Frit Tukan.(Sl/red)