Lewoleba,Indonesiasurya.com - Anggota Fraksi Gerindra DPRD Lembata David Vigis menunaikan harapan masyarakat ke Kelurahan Lewoleba Timur.
Menggelar reses di RT. 042, David Vigis disambut positif oleh warga yang datang
Ronal Aikoli Lurah Lewoleba Timur yang membuka kegiatan reses tersebut memberikan Apresiasi atas kesedian anggota DPRD fraksi Gerindra untuk mendengarkan aspirasi masyarakat kelurahan Lewoleba timur.
Sementara itu, Benediktus Bala masyarakat Lewoleba timur, mengatakan, program bupati dan wakil adalah NTT sangat menarik namun, sebagai petani pihaknya merasa belum ada tempat menampung hasil pertanian yang maksimal.
"Tempat untuk kami pasarkan hasil kebun kami sangat terbatas. Apakah kami, jual ke kantor bupati dan DPRD?" Tanya Bene
Lanjut Bene Bala, satu pertanyaan lagi terkait Penertiban terhadap mama-mama penjual ikan dan sayur di pinggir jalan. Mengapa hanya mereka yang ditertibkan? Sementara gorengan dan terang bulan tidak? Kami minta agar Pak Vigis Bisa koordinasi agar pemerintah harus adil terhadap masyarakat.
Urbanus useng warga desa Dikesare yang sempat hadir pada kegiatan tersebut menitipkan aspirasi tentang drainase di desa dikesare karena, setiap musim hujan banjir akan menggenang di dalam desa padahal, yang masyarakat tahu jalan negara melintasi di wilayah tersebut.
Tokoh muda Marselis bara Irak, yang tinggal di pemukiman tanah merah juga menitipkan aspirasi terkait kebutuhan air bersih di pemukiman warga korban Seroja
"Ada sumur bor namun, pengelolaan yang belum bagus sehingga, kami kesulitan dapatkan air bersih untuk, masak dan cuci" ungkap marsel.
Marsel Berharap David Vigis bisa berkoordinasi dengan pihak terkait memfasilitasi kepentingan mereka akan air bersih.
Sementara itu, warga RT 042, Adolfus Dau berbicara mewakili masyarakat RT tersebut mengatakan, wilayah mereka masuk dalam kawasan perkantoran tetapi lorong - lorong mereka masih sangat memprihatinkan.
Adolf mengatakan, jika proyek anggaran besar maka, kami minta difasilitasi semen dan pasir saja biar kami masyarakat yang kerjakan .
Lanjut Adolf l, Kami bersyukur ada pak Lurah dan Anggota DPRD Lembata disini, kami minta supaya bisa berkoordinasi dan buat teguran kepada pengusaha kost-kostan sehingga, limbah dari kost tidak terbuang sembarang. Harus dibuat penampungan yang bagus" ungkap Adolf
Mama Sopia peni, warga akelohe yang masih berkebun di Desa Lamawolo Ileape Timur meminta agar pemerintah memperhatikan jalan ke sana karena sangat memprihatinkan.
Tokoh masyarakat Kelurahan Lewoleba Timur, Markianus Soba, yang mengikuti reses tersebut menjelaskan bahwa, banyak warga di lamahora yang pekerjaannya sebagai petani juga peternak yang sangat terganggu dengan adanya virus asf.
Banyak babi mati namun, hingga kini jika dikoordinasi dengan pemerintah melalui instansi teknis jawabannya belum ada vaksin, ini sangat meresahkan kami.
Padahal ungkap Markianus, Bupati dengan visi misi NTT tapi jika wabah ini dilihat dengan sbelah mata maka habislah kami.
"Saya pernah laporkan ke dinas dan mereka arahkan Mantri untuk suntik tapi babi mati, lalu saya tanya mereka Jawab belum ada vaksin. Tapi saya analisa ternyata baju dan jarum suntik yang sama mereka pakai di berbagai tempat dan ini yang kita duga sebagai salah satu media penyebar Wabah.
Yang berikut bapak dewan berikan kami pupuk dan bantuan yang lain tapi beberapa tahun terakhir untuk ternak ayam kami, hentikan karena pasar membuat kami rugi. Ayam yang harusnya sudah siap dijual tidak bisa karena pembeli di Lewoleba ambil ayam dari luar termasuk ayam beku. Kita minta minimalisir pedagang ayam dari luar termasuk ayam beku sehingga petani ayam di kota Lewoleba bisa hidup.
Berikut soal kebun, Markianus Soba menjelaskan, bahwa musim tanam di Lembata rata-rata enam bulan sekali, memang ada beberapa daerah yang tanahnya bagus tapi seperti di akelohe sini kami, kekurangan air. Tanah bagus air tidak ada. Sudah beberapa kali proposal kami ajukan tapi kelihatannya jika tidak ada koneksi atau orang dalam Kita tidak dilayani ungkap Markianus tegas.
David Vigis menjawab, beberapa waktu lalu dalam rapat konsultasi dirinya bicara soal program NTT, tentang bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat dari produk unggulan,nelayan tani ternak.
Misalnya untuk nelayan, bagaimana pemerintah membangun stasiun pengisian bahan bakar minyak bagi nelayan, yang sudah ada di rpjmd. Sejauh apa langkah pemerintah ? Karena Hari ini Nelayan masih antri minyak, memang fiskal kita kecil namun, itu mestinya tidak jadi kendala ujar David
Kader Gerindra ini menambahkan, untuk meningkatkan PAD dan membuka lapangan kerja maka investor yang masuk harus dilayani, dimudahkan dalam urusan administrasinya tapi dilihat investor yang benar mau berinvestasi,
Untuk jagung, jika kita kesulitan pasar maka, bisa usahakan buat pakan ternak karena kita punya hasil ikan juga bagus sehingga tinggal pengadaan mesin pelet kita buat pakan ternak dan itu sangat mungkin.
Terkait Penertiban jualan dipinggir jalan saya mau katakan begini,,bahwa memang tidak dibenarkan jualan di badan jalan tapi menjadi menarik soal apa yang dipertanyakan hari ini soal penjual gorengan dan terang bulan..
Ini menarik dan saya akan bawa ini ke sidang paripurna untuk dievaluasi soal apa yang menjadi keresahan warga termasuk soal drainase pungkas David Vigis tegas.
Sementara soal sumur bor, David Vigis langsung tindak lanjut dengan melihat kendala dan memberi solusi.
Informasi direkam media ini, sehari setelah reses David Vigis langsung terjun ke lapangan melihat kendala sumur bor dan memberikan bantuan.