INDONESIASURYA.COM - Setia pada jalan panggilan hidup Membiara bukanlah perkara mudah, namun, dengan yakin Tuhan adalah kasih, Sr. Maria Marselina Lodan, RVM, kokoh dijalan yang telah ia rajut selama 25 tahun
Baca juga ; https://indonesiasurya.com/dukung-program-program-bupati-dan-wakil-bupati-lembata-smk-negeri-1-buyasuri-pelihara-ayam-pedaging-dengan-kadang-closed-house
Sr. Maria Marselina Lodan., RVM akan merayakan 25 tahun panggilannya dalam hidup membiara.
Perjalanan panjang sebagai religius misionaris dari Kongregasi Religious of the Virgin Mary (RVM) telah dipilih dan diputuskan untuk selalu setia hingga memasuki 25 tahun Membiara
Rencana Misa syukur pesta Perak Hidup Membiara ini akan digelar pada Kamis, 4 September 2025, bertempat di rumah keluarga besar, kediaman almarhum Bapak Yoseph Pito Watun, Jl. Gua Maria, Walangkeam Atas, Lembata.
Sr. Maria Marselina Lodan. 25 tahun melayani Tuhan dengan Motto hidup “Tuhan adalah Kasih” (1 Yoh 4:8).
Sr. Maria Marselina lahir di Hokeng, 20 April 1975, dari pasangan almarhum Linus Wata Wator dan almarhumah Magdalena Habu Watun. Sejak kecil, ia ditempa dalam iman Katolik sederhana yang menumbuhkan benih panggilan hidup membiara.
Setelah menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Lembata, ia melanjutkan ke Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (2002–2006), dengan fokus pada Ilmu Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik (IPPAK).
Perjalanan rohaninya dimulai sebagai aspiran di Soe (1997–1998), lalu postulan dan novisiat hingga akhirnya mengikrarkan Kaul Pertama pada 22 Agustus 2000 di Kapela Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui, Kupang.
Kesetiaannya berpuncak pada Kaul Kekal di Manila, Filipina, 25 Maret 2009.
Tepat 22 Agustus 2025 lalu, ia merayakan pesta perak hidup membiara dalam perayaan syukur di Gereja Maria Asumpta, Walikota Baru, Kupang.
Dalam karya perutusannya, Sr. Maria Marselina pernah melayani di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, pendampingan asrama, karya formasi, hingga pastoral. Ia pernah berkarya di Soe, Yogyakarta, Niki-niki, Rote Ndao, Denpasar, hingga Oeekam dan kembali ke TTS untuk mendampingi ret-ret serta mengajar di SDK Yaswari.
Kesetiaannya diutus ke berbagai tempat menjadi wujud nyata dari semangat misioner Kongregasi RVM, yang mengutamakan pelayanan pendidikan, pastoral, dan pengembangan iman umat.
Peringatan 25 tahun hidup membiara ini bukan hanya menjadi kebahagiaan pribadi Sr. Maria Marselina, tetapi juga sukacita keluarga besar Watun, umat Paroki Sta. Maria Banneux Lewoleba, serta komunitas Katolik di Lembata dan TTS.
“Sr. Marselina adalah kebanggaan keluarga dan Gereja. Hidup dan karya beliau menjadi teladan iman, harapan, dan kasih bagi banyak orang,” ungkap seorang anggota keluarga.
Dalam ungkapan syukurnya, Sr. Maria Marselina dengan rendah hati menegaskan bahwa semua perjalanan panjang ini adalah anugerah Tuhan.
“Semua karena kasih Tuhan. Jika saya boleh tetap setia hingga 25 tahun ini, itu bukan karena kekuatan saya, melainkan kasih dan rahmat-Nya yang selalu menyertai,” tuturnya penuh haru. ***