Indonesiasurya.com, Lembata - Abdulrahman Muhamad atau lebih dikenal Haji Bareng Anggota DPRD fraksi Nasdem meminta agar semua wakil rakyat di Lembata untuk jujur ketika menyampaikan sesuatu.
"Anggota dewan harus bicara jujur, jangan omong lain, buat lain" ujar Abdurahman Muhamad.
Hal ini disampaikan haji bareng setelah, rapat paripurna pemandangan umum fraksi terkait pajak dan retribusi menanggapi pendapat yang di lontarkan Ramdan Kalang Nama.
"Ramdan selalu .mengulangi hal yang sama setiap paripurna jadi saya minta kalau ada bukti seperti yang dia duga silakan laporkan saja ke APH" tegas Haji Bareng.
Ramdan Kalang Nama anggota DPRD dari partai Perindo usai paripurna diminta komentarnya menjelaskan, tanggapan yang disampaikan Haji Bareng terlalu berlebihan.
Ramdan mengatakan, dalam paripurna tersebut Sejak awal saya hanya mengingatkan itu judul besarnya.
"Jabatan ini tidak ada makna kalau, tidak hal yang kita lakukan untuk masyarakat" ujar Ramdan.
Ia melanjutkan bahwa, Kita ingatkan pemerintah supaya hal - hal yang biasa kita dengar di luar, misalnya bagi - bagi proyek atau dugaan Monopoli perdagangan itu tidak perlu lagi ujar Ramdan.
Lanjut Ramdan, sebagai wakil rakyat kita mesti jujur itu saya sepakat bahwa perkataan dan perbuatan harus sejalan. Jangan, omong untuk dapat panggung simpati publik tapi pelaksanaan terbalik dari yang terucap
Sejalan dengan itu Alex Atawolo mengatakan dirinya juga mendapat pengaduan soal .proses pengadaan ayam beku.
Atawolo mengatakan, selama ini ada reseler yang bermitra dengan Pelni mart dimana mereka mendapat suplai ayam dari Pelni dan tidak masalah tapi kemudian ada kebijakan pemerintah agar mengedepankan peternak ayam Lembata (permata) UMKM banyak yang guling tikar karena peternak kita belum siap.
Alexander mengatakan, Yang menarik bahwa setiap kali pengadaan ayam beku harus dapat rekomendasi dari dinas pertanian ketahan pangan. Yang mana rekomendasi itu hanya berlaku satu Minggu jadi kalau habis minggu depan mereka urus lagi tapi itupun tidak langsung dikeluarkan dan ini sangat kita sesalkan
Anggota DPRD dari fraksi Golkar ini menjelaskan bahwa,, pada beberapa kesempatan lalu sudah dijelaskan bahwa, Kebutuhan ayam beku di Lembata kurang lebih, 22 ton perbulan nah ini tinggal bagaimana kebijakan pemerintah membagi kuwota secara adil.
"Dengan diketahui jumlah kebutuhan kita maka akan mudah bagi pemerintah untuk membagikan kuwota. Misalnya 60 atau 70% pemerintah ambil untuk peternak ayam lokal, sisanya diberikan kepada reseler atau masyarakat umum sehingga UMKM bisa berkembang" urai Atawolo.
Kita minta kuwota di bagi agar, tidak ada pihak yang memonopoli karena reseler lain juga punya jalinan kerjasama dengan Pelni mart atau sebagai pemasok daging untuk MBG.
Pemerintah mesti mengkaji dan membagi kuwota secara baik agar tidak di monopoli pihak tertentu dan mengabaikan pihak lain. Dengan langkah ini saya yakin akan mudah bagi dinas mengeluarkan rekomendasi.
"Saya minta pemerintah lakukan pembagian kuwota secara jelas antara permata dan reseler yang kerjasama dengan Pelni mart sambil, kit la mempersiapkan fasilitas pendukung kerja-kerja peternak lokal" urai Alexsandro.
Diakhir pertemuan dengan media ini, Alexsandro meminta pemerintah melalui dinas pertanian dan tanaman pangan agar tidak hanya prioritas pada peternak ayam lokal lalu mematikan reseler yang juga sebagai orang kita.