Lewoleba,Indonesiasurya.com - Fransiska Tuto, Lurah kelurahan Lewoleba tengah kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata melibatkan semua elemen masyarakat memeriahkan perayaan hari ulang tahun ke 79 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Selain carnaval edukasi pendidikan yang menampilkan sejarah masa lampau, Lurah Amsi juga gelar berbagai lomba yang diikuti antusias oleh masyarakat kelurahan.
Adapun kegiatan lainya yakni lomba sepak bola kaki dangdut untuk orang dewasa, tarik tambang, Lomba pasangan suami istri makan pisang, lomba anak -anak makan kerupuk dan lomba band bisu.
Untuk Lomba bola kaki putra putri diwajibkan semua peserta makai daster, dan lomba makan pisang masing-masing RW menyiapkan tiga pasangan suami istri dan aneka perlombaan menarik lainya.
Lurah Lewoleba Tengah Fransiska Tuto usai membuka kegiatan Carnaval kepada media mengatakan bahwa bahwa terselenggaranya atas persetujuan camat Nubatukan Dionisius Ola Wutun setelah rapat bersama para lurah di Lewoleba.
Menurut Fransiska Tuto semua kegiatan perlombaan ini rencana awalnya akan terpusat di kantor Bupati lama. Akan tetapi saya coba rapat dengan para staf dan datang saran serta masukan dari para staf bahwa selama ini tidak pernah dilakukan perayaan HUT RI di tingkat kelurahan sehingga kalau bisa kita selenggarakan HUT RI- 79 tahun ini di kelurahan Lewoleba Tengah.
Melalui petunjuk bapak camat maka sebagai Lurah saya langsung membentuk pantia dan puji Tuhan semua rangkaian kegiatan yang kita rencanakan akhirnya berjalan dengan lancar.
Terkait Carnaval kita tampil agak beda dan benar-benar untuk menghormati jasa para pahlawan. Karena dalam prosesi carnaval kita menampilkan peran penjajah, korban perang yang adalah bagian daripada pasukan Indonesia yang berani mati dan juga peran anggota polisi dan tentara yang membawa senjata api dan bambu runcing.
Dan juga ibu-ibu dan anak yang dilindungi, tandu untuk menolong korban perang, ada juga peran R A Kartini yang mana merupakan pahlawan emansipasi yang harus diperankan sesuai dengan profesinya, dan juga peran Sukarno Hata,”jelas Lurah lewoleba Tengah.
Tujuan daripada kegiatan ini untuk mendidik anak-anak kita apalagi dengan hilangnya pendidikan sejarah PSPB, PMP sehingga kebanyakan anak-anak tidal tahu sejarah perjuangan Bangsa Indonesia hingga mencapai kemerdekaan.
Untuk diketahui Setelah semua peserta carnaval kembali ke kantor Kelurahan Lewoleba Tengah, ditutup dengan doa penghormatan yang ditandai dengan menyalakan Obor dan lilin dan pembacaan naskah Proklamasi. Doa penghormatan ini merupakan ujud penghormatan terhadap para pahlawan bangsa dan pahlawan otonomi daerah,”ungkap Lurah Lewoleba Tengah Farnsiska Tuto.
Selain itu kita juga melaksanakan ritual memberi makan para leluhur pejuang tanah Lembata ini, kita juga memberi penghormatan terhadap para pejabat pendahulu sebelumnya, para istri Bupati yang terdahulu, mantan Lurah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur terhadap semua pejabat yang pernah memimpin di kelurahan Lewoleba Tengah.***