Lewoleba,Indonesiasurya.com - Alfian Ali Poetra Rayabelen memberi apresiasi pada persebata usia 15 yang mewakili NTT berlaga di Liga Pelajar tingkat Nasional, namun demikian AAPR menyayangkan sikap asprov PSSI NTT yang terkesan kurang serius mengurusi para bintang muda NTT.
Jika bicara soal kemajuan sepakbola Indonesia, kebanyakan orang tentu bakal menunjuk PSSI pusat. Sejatinya, PSSI punya Asprov yang diamanatkan untuk mengembangkan sepakbola di semua wilayah di Indonesia ujar Alfian.
Beberapa tahun terakhir ini Asprov NTT seperti tidak terlihat bekerja. Entah itu salah PSSI pusat atau memang ketidakpedulian sebagian besar Asprov PSSI NTT.
Asprov tugasnya itu sebenarnya sangat strategis untuk pantau bibit pemain, pembinaan usia muda, pelatih sampai soal sentra-sentra latihan. Persoalannya PSSI tidak pernah memberdayakan Asprov dan Asprov tidak peduli serta tidak berdaya, buktinya kita lihat, ketidak siapan dalam U17 dan U15. Jangan kira kota semua di NTT tidak tau, kita tau dan juga kita peduli, kata pengamat sepakbola ini.
Kalau berjalan baik, Asprov ini bisa bersuara lebih vokal andai tidak sepakat dengan pusat. Atau Asprov NTT sengaja dilemahkan? Ini menjadi pertanyaan besar untuk pemerhati sepakbola NTT.
Jangan sampai sejauh ini kongres-kongres cuma sekadar mengganti personil dan memenuhi kewajiban organisasi saja, tapi tidak perduli dengan prestasi mental orang muda lewat ajang sepak bola tegas ARB
Saya punya usul, jika Asprov tidak berkenan, maka saya mengajak pemerhati sepak bola seluruh NTT, kita melakukan sebuah kesepakatan hitam diatas putih atau MoU terkait " Jika ada klub sepak bola asal kabupaten di NTT yang keterwakilannya hingga tingkat nasional dan berlaga atas nama NTT, seluruh pemda di NTT wajib menyetorkan uang pembinaan kepada klub tersebut. Anggap saja sebuah arisan dan mendongkrak mental para punggawa sepak bola setiap wilayah NTT.
Contoh : Kini Tim Persebata Lembata mewakili NTT di ajang soeratin Cup di yogyakarta, seluruh pemda kabupaten NTT patungan dengan budget yang telah di sepakati.
Nanti ada klub dari kabupaten lain lagi yang lolos, maka begitu juga sebaliknya.
Saya paham rana ini bukan sepak bola antar kabupaten, hanya klub yang lolos itu merupakan management sepak bola asal daerah tersebut dan mewakili satu provinsi, masa pemerintah, Koni, Asprov dan masyarakat jangan tutup mata.
Ayo, bagaimana dengan cara kita untuk majukan sepak bola di wilayah kita masing masing dan NTT yang kita cintai dan banggakan ini.
Saya mengajak masyarakat Lembata, mari kita dukung putra terbaik tanah ini, TIM PERSEBATA yang mewakili NTT dalan ajang piala soeratin cup U 15 yang di selenggarakan di Yogyakarta. Jangan biarkan mereka sendiri.
Saya butuh uluran tangan bapak mama kakak adik bersaudara dan para donatur budiman, mari sisihkan sedikit dari kekurangan kita demi prestasi dan pengembangan mental anak anak Lembata yang kita banggakan serta cintai.
Bagi saya ini prestasi yang luar biasa dari askab Lembata yang di nahkodai oleh ketua Gucek Making dan wakil ketua Syukur Wulakada serta jajaran pengurus askab, menghantar persebata pentas di tingkat nasional.
Saya sudah diskusi dengan ketua Askab dan minta rekeningan Asosiasi, agar jika ada kepedulian, bisa langsung di transfer.
Saya tahu, siapa para pengusaha lembata yang sebelumnya sudah membantu dan saya tidak perlu sebutkan namanya. Saya mengucapkan limpah terima kasih banyak dan saya berharap semoga Tuhan memberikan balasan rezeki setimpal atas niat baik tersebut.
Jangan biarkan PERSEBATA & NTT sendiri.
Sementara itu, pemerhati Sepakbola sekaligus Pelaku Sepakbola,dan Pencinta Sepakbola Lembata.Simon Langoday mengatakan, Persebata Lembata sudah selangkah lebih maju karena saat ini, masuk level pertandingan yang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Dengan mengikuti ajang Kompetisi Soeratin U-15 mewakili NTT ke ajang nasional, tentu menjadi isyarat bahwa sepak bola Lembata lebih maju. Sebagai masyarakat Gila Bola Lembata (Masgibolta) Pencinta,Pemerhati dan Pelaku Sepakbola Lembata agar kita lebih serius untuk melihat sepakbola sebagai Investasi.Dengan bergulirnya kompetisi Kelompok umur ini (U -13,U-15,U-17), maka kita bersama-sama bergandengan tangan membenah manajemen Sepakbola Lembata untuk kita bisa mengikuti semua jenjang kompetisi, baik KU maupun Usia Dewasa (senior).
Terkait dengan kondisi anak-anak U-15 yang sedang berkompetisi di Jogja, dari aspek waktu persiapan memang sangat minim karena, Jedah waktu setelah kompetisi Tingkat propinsi dan nasional hanya sehari dan itu tidak efektif dan efisien.
Pemilik club boca junior Lembata ini mengajak semua, masyarakat Lembata memberikan Apresiasi dan kontribusi untuk kepentingan Anak-anak kita yang sedang berlaga di Jogjakarta dengan menyumbang melalui Rekening Persebata..Sedikit yang kita Berikan,Sangat berarti buat Perjuangan Anak-anak kita dalam mengharumkan Nama Lembata di tingkat Nasional.