Atadei,Indonesiasurya.com - Warga desa watuwawer kecamatan Atadei kabupaten Lembata, tegah dibuat gelisah soal eksistensi tradisi "ahar tu" jika PLTP tetap dilakukan. Demikian juga dengan keberadaan makam misionaris katolik Pater Beeker.SVD yang meninggal pada 19 April 1956 di Watuwawer, pun bisa di bongkar karena jarak dari lokasi panas bumi ke makam sang misionaris hanya berjarak kurang lebih satu kilometer
Makam Pater Beeker berada di depan halaman gereja Santo Kondrardus Watuwawer setelah di pindahkan.dari pekuburan imam Katolik keuskupan Larantuka di larantuka.
Warga Watuwawer dan sekitarnya sangat menghormati tokoh agama katolik ini. karena itu, 14 Juli 2006 setelah 50 kematian sang imam, kerangkanya di ambil dan dibawa dari larantuka ke Watuwawer dan di makamkan 19 Juli 2006 disebuah taman persis seperti tempat pater bekeer di bunuh.
Beredar spekulasi bahwa jarak lokasi rencana proyek panas bumi dan Gereja serta kubur sang misionaris yang tidak jauh, hanya berjarak kurang lebih satu kilometer dari dapur alam lokus dimana rencana PLN lakukan pengeboran bisa berdampak pada pembongkaran kubur imam Katolik asal Belanda itu.
Rencana proyek panas bumi tidak hanya menempatkan makam Pater Beeker yang terancam di bongkar, namun juga sejumlah tradisi warga setempat pun bisa punah.
Petrus Ata Tukan, dalam materinya saat seminar budaya mengatakan, Masyarakat adat ini memiliki
sejumlah ritus adat budaya yang rutin digelar yakni, Tule Ahar, pembangunan rumah adat, ritual kelahiran Lodo Hadak Neba, ritul Ekan Katinge, ploe kwar, tun kwar, Kebekal, geleta Kera, likup lewor.
Selain itu, ada sejumlah kegiatan tradisi yang rutin dilaksanakan di lokasi panas bumi, antara lain, Hadok (tinju adat), Tun Kwar (bakar jagung di lubang dapur alam), Likup Lewor (ritual lindung kampung), Tar Anam di Kar (memasak di Karun), Pari Anam di Kar (menjemur Sesuatu di Karun), Pohe dan Gasak.
sementara itu, Simon Wawin mengatakan, Nenek Kar itu baik tapi, kita tidak boleh lawan dia. jika ada yang lawan, itu bisa bahaya. Nene kar akan marah, galak, lebih brutal dan menyusahkan kita"
Dijelaskan Simon bahwa Watuwawer pernah hadapi persoalan serius tahun 40 an dan 80 an yakni, Watuwawer pernah pecah dua kali dan itu karena kesalahan jadi sekrang jangan sampai hal ini terulang lagi. ingat Nene kar itu baik tapi kita jangan buat dia marah.
"saat ini ada dua hal yang perlu kita pikirkan yakni, kesehatan dan keselamatan" ungkap Simon Wawin.
Informasi yang didapat, PT PLN telah mendapat izin prinsip dari Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur pada 27 November 2020, di mana luas lahan yang menjadi lokasi proyek 31.200 hektare.