Miris sekali, helm yang seharusnya menjadi pelindung keselamatan bagi pengendara justru sering hilang di lingkungan kampus, khususnya di Kota Kupang.
Maraknya kasus pencurian helm ini menunjukkan adanya permasalahan sosial dan keamanan yang perlu segera diatasi.
Tidak sedikit mahasiswa yang mengeluhkan kehilangan helm mereka, baik pada siang hari maupun malam hari. Kondisi pengawasan oleh pihak keamanan kampus yang masih terbatas, ditambah kurangnya pemasangan kamera pengawas (CCTV) di area parkir, menjadi faktor yang mempermudah pelaku melakukan pencurian.
Helm bukan hanya kewajiban bagi pengguna sepeda motor untuk mematuhi aturan lalu lintas, tetapi juga berfungsi sebagai pelindung kepala serta mata dari debu. Sangat disayangkan apabila helm tersebut hilang dicuri orang.
Ini mencerminkan kurangnya kesadaran akan norma sosial dan etika, di mana sebagian orang merasa berhak mengambil barang milik orang lain tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap korban.
Oleh karena itu, kampus harus mampu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa.
Penambahan fasilitas parkir yang aman, peningkatan pengawasan oleh petugas keamanan, serta pemasangan CCTV di setiap sudut area parkir perlu menjadi prioritas.
Keamanan yang buruk tidak hanya merugikan individu, tetapi juga dapat merusak citra institusi dan mengurangi rasa aman di kalangan mahasiswa.
Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan lingkungan kampus dapat terjaga dengan baik sehingga aktivitas dapat berlangsung secara nyaman dan mahasiswa merasa terlindungi dari berbagai potensi kejahatan.