Kupang, Indonesiasurya.com — Direktur Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani Kupang) Johanis A. Jermias, S.Pt., M.Sc bersama tim gelar panen perdana melon di TEFA Green House (9/4/2025).
Implementasi Teaching Factory (TEFA) membuktikan komitmennya dalam mencetak lulusan vokasi pertanian yang siap kerja dan berdaya saing tinggi.
Salah satu inovasi unggulan yang saat ini dikembangkan adalah TEFA Green House, sebuah fasilitas pembelajaran berbasis produksi yang mengintegrasikan teknologi pertanian modern dengan pendekatan praktis.
Di antara kegiatan utama dalam TEFA Green House ini adalah budidaya tanaman melon, yang telah dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT). Teknologi ini memungkinkan proses penyiraman dan pengendalian sistem irigasi tetes dilakukan secara otomatis dan efisien melalui aplikasi Tuya Smart. Dengan sistem ini, parameter penting dalam budidaya seperti kelembapan dan suhu dapat dipantau serta dikendalikan secara real-time menggunakan perangkat digital.
Koordinator TEFA Green House, Dr. Laurensius Lehar, S.P., M.P., menjelaskan bahwa penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga memberikan pengalaman belajar langsung kepada mahasiswa.
“Melalui TEFA ini, mahasiswa dibimbing untuk mengelola sistem pertanian berbasis teknologi secara mandiri. Mereka belajar bagaimana memantau, menganalisis, dan menyesuaikan kondisi lingkungan tumbuh secara presisi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Direktur Politeknik Pertanian Negeri Kupang Johanis A. Jermias, S.Pt., M.Sc yang dihubungi lewat telpon selulernya mengatakan bahwa, tujuan dari pengembangan TEFA Green House mencakup berbagai aspek penting.
" Tujuan dari pengembangan TEFA Green House ini yaitu:
-Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pertanian modern, khususnya penguasaan teknologi pertanian presisi seperti IoT,
-Menerapkan model pembelajaran berbasis produksi, di mana proses belajar terintegrasi dengan praktik langsung di lapangan,
-Membentuk lulusan yang siap kerja dan berjiwa wirausaha, dengan keterampilan teknis dan mentalitas kewirausahaan, -Mendorong inovasi dan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam penerapan teknologi dan pengembangan agribisnis,
-Mendukung ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan, melalui produksi hortikultura yang efisien dan ramah lingkungan, dan
-Menjadi sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), karena hasil produksi seperti melon dan sayuran memiliki nilai ekonomi yang bisa dijual ke masyarakat atau mitra industri.
Johanis juga menjelaskan bahwa dengan langkah strategis ini, Politani Kupang menegaskan posisinya sebagai kampus vokasi pertanian yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap tantangan pertanian modern di era digital.