Lewoleba,IndonesiaSurya.Com - Tambahan Penghasilan yang diberikan satu kali gaji pokok untuk meningkatkan kinerja guru dalam memberikan pelajaran bagi siswa-siswi pelajar di Kabupaten Lembata memang, cukup menggiurkan namun demikian, pihak dinas merasa bahwa beberapa tahun terakhir prestasi pendidikan masih jauh dari harapan karena itu, dinas akan lakukan evaluasi
"kami akan lakukan evaluasi terhadap semua guru sertifikasi, guna mengetahui lebih jauh apa kendala yang membuat prestasi pendidikan kita masih jauh dari harapan" ujar Wens Pukan kadis pendidikan Lembata..
"Saya Harap guru tidak tidur, untuk meningkatkan mutu pendidikan di Lembata" ungkap Pukan.
Memang untuk menjadi guru sertifikasi ada banyak syaratnya, misalkan sang guru mesti mengikuti pendidikan profesi guru (PPG) pendidikan sekurang-kurangnya strata satu dan lain sebaginya, akan tetapi Lanjut Pukan, untuk kedepan kami akan perketat seleksi guna memastikan guru yang mendapat sertifikasi adalah guru yang memiliki inovasi dan imajinasi lebih yang mampu mendorong prestasi pendidikan di Lembata.
"Informasi yang saya terima, banyak juga guru sertifikasi yang tidak miliki laptop, tidak mampu operasikan laptop untuk power point' misalnya, padahal sertifikasi itu dimaksud untuk memenuhi kebutuhan guru dalam memberikan pelajaran kepada anak didik. Nah kalau laptop saja tidak punya kita mau bagaiman? tanya Wenslaus Ose.
Lanjut Ose, ada juga guru sertifikasi yang banyak absennya, hal- hal seperti inilah nanti kami tertibkan.
Ditanya terkait tenaga kerja guru di wilayah 3T, Kadis pendidikan. menjelaskan, mereka tetap mendapatkan perhatian.
Sementara kalau tentang tambahan penghasilan non sertifikasi, untuk saat ini hanya dibiayai guru S1 yang dibiayai oleh pusat. sementara D3 ke bawah dibiayai oleh daerah.
Tambahan Penghasilan di bagi dalam dua bagian yakni, dibiayai pusat dan daerah. tahun 2022-2023, tamsil yang dibiayai daerah di tiadakan karena disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Dan tahun 2024 ini, kami usulkan untuk 231 orang guru penerima tamsil dengan anggaran sebesar 738 juta. sesuai data yang kami terima dari bidang gtk.