Lewoleba,Indonesiasurya.com - Banyaknya sampah yang berserakan di lokasi kegiatan festival yang dimotori Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dinas pariwisata Lembata, melahirkan sejumlah penilaian miring padahal festival besar yang diikuti sejumlah komponen masyarakat dalam kabupaten Lembata maupun dari beberapa kabupaten tetangga, mestinya panitia mampu meminimalisir dampak negatif.
Pembukaan festival yang digelar pada 16 Oktober 2024 semula menuai apresiasi karena, rasa kagum pada ajang pameran busana daerah baik masyarakat Lembata maupun kelompok paguyuban dan lembaga pendidikan namun kemudian berubah jadi kritikan ketika melihat sampah memenuhi arena kegiatan
Panitia kegiatan ternyata belum maksimal mengatur.manajemen sampah padahal dinas pariwisata Lembata mestinya tahu bahwa kegiatan dengan melibatkan banyak pihak berdampak pada banyaknya sampah plastik atau bahan lain.
"harusnya panitia atau dinas pariwisata Lembata membekali peserta dengan kantong plastik untuk menyimpan sampah. Dan juga mesti ada tempat sampah di lokasi kegiatan' ujar seorang warga Lewoleba yang ikut menyaksikan peserta menunjukan karya dan kemewahan tradisi budaya mereka .
festival yang melibatkan tiga kabupaten yakni Lembata, Flores Timur dan Alor ini masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sayangnya Dinas Pariwisata Kabupaten Lembata yang memotori kegiatan Festival ini tidak peka terhadap persoalan sampah.
Camat Nubatukan, Dion Wutun kepada awak media juga memiliki kesan yang sama. Bahwa sampah mestinya menjadi tanggungjawab pengelolah even. Pihaknya hanya menyiapkan fasilitas pendukung lainnya.
“Ya arik (adik-red) . Semoga mereka (Dinas Pariwisata-Red) juga bisa membantu kami (dalam memungut sampah). Kita harap tim mereka besok bisa kerjasama. Kami siap pungut dan angkut ke TPA”, harap Camat Nubatukan. , Dion Wutun.
Kepala Dinas Pariwisata Jack Wuwur, belum menanggapi terkait persoalan sampah yang berserakan.
Sementara itu, Juprians Lamabelawa, salah satu pengunjung menyoroti terkait fasiltas tempat sampah di lokasi Harnus.
"Kalau tidak tersedia tempat sampah maka peserta akan membuang sampah, sembarangan saat kegiatan berlangsung, Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah saat menggelar even lain di kemudian hari”, ungkap Lamabelawa ***