Maumere,IndonesiaSurya.Com - Uskup Keuskupan Larantuka Mgr. Frans Kopong Kung menahbiskan 23 fratres Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret menjadi diakon
Uskup Larantuka Dalam Homili mengungkapkan bahwa, pelayanan gereja mengekspresikan suatu tugas dari seluruh anggota gereja yang saat ini dipercayakan secara khusus pada pelayanan diakonia seorang diakon.
"Semua kita diingatkan dan disadarkan bahwa, pelayanan ini adalah tugas gereja dan murid-murid. Tuhan dipanggil untuk, melayani siapa pun dan apa pun posisinya di keluarga, di tengah masyarakat entah sebagai seorang politisi, seorang bekerja sebagai birokrat, seorang religius.” ujar Uskup.
kita semua terlibat di dalam pelayanan gereja. Dan ketika tahbisan seorang diakon menegaskan bahwa pelayanan itu penting dan seorang diakon sebagai pelayan khusus dan nanti kalau menjadi imam, dan kita harapkan menjadi imam kemudian, pelayanan-pelayanan tertahbis adalah pelayan-pelayanan yang mengekpresikan pentingnya pelayanan gereja menjadi panggilan semua orang yang terwujud dalam kesaksian hidup seorang tertahbis.” Kata Uskup Frans Kopong.
"Dan mudah-mudahan dengan tahbisan ini seorang diakon dan bahkan siapa pun yang ditahbisakan pelayanannya menjadi lebih unggul, menjadi kesaksian maka di sana diamanatkan menjadi contoh pelayanan Kristus yang rendah hati, yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.”
Sementara Praeses Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret, RD. Guidelbertus Tanga dalam sambutan antara lain mengemukakan tahbisan diakon merupakan puncak dari proses formasi panjang yang harus dilalui orang seorang calon imam diosesan sebelum menerima urapan imamat suci.
Proses panjang ini, urainya, dilewati dengan penuh dinamika yang diwarnai pengalaman suka dan duka, ada tawa dan air mata, ada kepastian tapi juga kebimbangan, ada tekad yang bulat untuk maju. Di tengah dinamika hidup dan panggilan serta berhadapan dengan polarisasi hidup dunia dan tuntutan Gereja, ke-23 diakon, anak-anak, saudara-saudara, kakak dan adik-adik kita ini telah membuat keputusan yang besar dalam dan untuk hidup mereka.”
“Mereka bertekad untuk terus maju membaktikan diri dan hidup mereka demi melayani Tuhan dan sesama. Atas keberanian, ketegasan dan keteguhan hati mereka untuk membuat keputusan yang besar ini, kita patut berbangga dan mengucapkan selamat, proficiat,” kata Praeses.
Diakon Leonardus Liberto Mere atau yang akrab disapa Diakon Berto mewakili para diakon antara lain mengemukakan menyampaikan syukur dan pujian kepada Tuhan atas atas rahmat rahmat panggilan khusus kepada ke-23 diakon sehingga mereka dengan bulat hati dan mantap memutuskan untuk ditahbiskan menjadi diakon pada momen berahmat itu.
“Rahmat panggilan khusus yang telah kami terima pada hari ini tidak terlepas dari rentetan kisah dan pengalaman yang telah kami kami rajut bersama di tempat ini selama ini,” kata Diakon Berto.
Berikut Diakon Yang ditabuskan,
Keuskupan Ruteng ; Diakon Leonardus Libertus Mere, Diakon Urbanus Gara, Diakon Ignasius R. Haryanto, Diakon Jimmy Y. Hyronimus; Diakon Arisanto Masipri Ehok, Diakon Julius K. Hatom Jebau; Diakon Eulogius Semarto; Diakon Yoselan Dadus; Diakon Hironimus Apul, dan Diakon Rivanius Sayan.
Keuskupan Agung Ende yakni Diakon Albertus Dau Djanggo. Diakon Rupertus Bidho; Diakon Viktor Dan; Diakon Kuirinus Moda Wawa; Diakon Vinsensius Sele; Diakon Yeremias Wagho Gado; Diakon Lukas N. Lago Suka; dan Diakon Gerald Chrislay Rato.
Keuskupan Maumere yakni Diakon Anjelus Ariyanto; Diakon Yohanis Sepu Soba dan Diakon Paulus J. Ostin Cawa
Keuskupan Larantuka yakni Diakon Arnoldus S. Boli Erap dan Diakon Emanuel T. Kumanireng. (wa/sl/red) sumber:mudika.net