Lewoleba,Indonesiasurya.com - Pengambilan material galian c (pasir dan batuan) yang dilakukan oleh CV Langgeng di DaS waikomo hingga kini masih menyisakan polemik yang belum berakhir.
Didi Susanto pemilik langgeng ditemui media ini (11/1/2025) mengaku bahwa yang meminta pihaknya untuk bekerja di kali waikomo itu pemerintah namun, dia (Didi) tidak tahu dinas mana yang minta.
"Yang minta kami kerja itu pemerintah, tapi saya tidak tahu dinas mana" ujar bos langgeng.
Didi lebih jauh mengatakan, Haji Nasir juga sempat menelpon dirinya minta bantuan untuk melakukan. normalisasi di DaS waikomo.
Saya diminta untuk keruk tumpukan dan gundukan material agar membuka jalan air, dan yang minta itu pemerintah tapi saya tidak tahu persis dinas mana.
"Kita mobilisasi alat saja sudah 6 juta 5 ratus, sewa alat 30 an juta, belum BBM, operator dan yang lain-lain karena tidak ada anggaran untuk itulah kami ambil material" ujar Didi Susanto.
Kami ke situ karena diminta makanya alat saya turunkan. dan ketika turun ada juga pemerintah. BPBD, masyarakat juga ada dan pak Nasir ada juga di lokasi terang pemilik Langgeng.
"Kalau pak Nasir mungkin beliau berpikir akan jadi wakil, jadi beliau berikan perhatian" ungkap Didi
Kami diminta untuk ambil yang materialnya menimbun dan menumpuk karena jembatan sudah terkikis. Kalau tunggu anggaran kapan lagi ujar Didi Susanto.
Pak Nasir minta bantu, bisa untuk normalisasi. saya jawab bisa tapi, saya hitung juga untuk operasional saya dan kalau pemerintah tidak ijinkan mestinya kemarin saat turun kami dilarang tapi kan ketika kerja pemerintah juga turun lapangan jelas Didi.
"saya cuma diminta bantuan. tidak ada soal tukar guling dan itu tidak ada pembicaraan ke situ. ambil material itu
inisiatif saya sendiri untuk menutupi operasional kami" pungkas Didi Susanto bos CV. Langgeng.
Sebelumnya Jeki Buran, warga Waikomo kepada awak media, Rabu (8/1/2015) menjelaskan bahwa, sejak beroperasi Selasa, 7 januari tidak tampak perubahan pembenahan bantaran kali yang rusak, baik di sisi kiri maupun kanan. Pihak pelaksana lebih sibuk mengeluarkan material gol C dari Kali.
Karena itulah Warga sepakat untuk menghentikan operasional alat berat milik CV Langgeng yang sedang bekerja di dalam DAS Waikomo.
Kepala Dinas Pekerjaan umum Kabupaten Lembata, Gerardus Korohama, mengatakan Pihak Dinas PU akan menangani longsoran besar yang hancur oleh banjir besar 1 Januari 2025 lalu.
"Tadi kami dinas sudah sampaikan, untuk normalisasi, dan material dilarang keluar dari DAS" tegas Korohama
Konsep dinas, untuk tangani 1, 2 hari kedepan, dititik bawah (longsoran Sawah), buat alur kali seperti semula dan material di timbun di sisi Timur untuk melindungi areal sawah. Ini konsep penanganan darurat yang kami mau siapkan. Tadi kami sudah sampaikan tegas, bahwa pada saat normalisasi, material tidak ada yang dibawah keluar, Karena akan digunakan kembali untuk penahan sisi kali," ujar Korohama.
David Vigis anggota DPRD Lembata fraksi Gerindra meminta agar dinas lingkungan hidup turun untuk lakukan pengawasan.
"Kita minta DLH untuk turun dan lakukan pengawasan terhadap aktivitas di das waikomo" tegas Vigis.
lebih jauh Capt.Vigis mengatakan, dirinya cukup kecewa karena mendapat informasi banyak material galian c di bawah keluar dari kali, sementara saat dirinya terjun langsung lapangan belum juga melihat ada perubahan dari niat baiknya untuk melakukan normalisasi.