Indonesiasurya.com, Nagawutung, 19 September 2025 — SMAN 1 Nagawutung kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan budaya literasi dengan menyelenggarakan Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Jurnalistik pada Jumat (19/9), bertempat di Aula Sekolah mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WITA.
Kegiatan ini menghadirkan Marianus Mikael Aba Nowin.,S.Sos seorang jurnalis Lembata yang akrab disapa Steny Leuweheq, sebagai narasumber.
Workshop dipandu oleh moderator Thomas K. Swalar, S.Pd, M.Pd, dengan peserta terdiri dari para siswa dan segenap dewan guru.
Acara dibuka dengan doa bersama, menciptakan suasana penuh khidmat.
Sambutan Kepala SMAN 1 Nagawutung kali ini diwakili oleh Ibu Bernadete Rete, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana yang bertindak sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah.
Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian Bulan Bahasa 2025, yang dimulai 19 September hingga 28 Oktober 2025.
“Waktu yang kita siapkan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan momentum untuk menemukan, mengembangkan, dan merayakan talenta siswa di berbagai bidang, khususnya literasi,” ungkapnya.
Sejalan dengan alur pikir dari Kepala Sekolah, Patrisius Beyeng, S. Pd yang disampaikan pada saat launching Bulan Bahasa 2025 kemarin, Ibu Bernadete juga menekankan bahwa kegiatan Bulan Bahasa adalah wujud nyata dari penerapan pembelajaran mendalam yang bersifat kokurikuler dan ekstrakurikuler, di luar pembelajaran intrakurikuler di kelas.
“Melalui workshop ini, siswa bukan hanya belajar menulis, tetapi juga belajar berpikir kritis, jujur, serta memiliki karakter yang kuat. Hasil akhir yang kita harapkan bukan sekadar lomba atau karya, melainkan adanya perubahan perilaku dan karakter siswa dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Dalam Sesi I, narasumber Marianus Mikael Aba Nowin memaparkan teknik dasar penulisan karya tulis ilmiah, mulai dari merumuskan masalah, menyusun kerangka, hingga menjaga kejujuran akademik.
Diskusi interaktif antara narasumber dan siswa menunjukkan antusiasme tinggi, di mana para siswa berani mengajukan pertanyaan dan menyampaikan gagasan.
Setelah rehat singkat, Sesi II berlanjut dengan materi jurnalistik. Steny Leueweheq menekankan bahwa menulis berita bukan hanya soal menyusun fakta, tetapi juga tentang membangun kepekaan sosial, memelihara etika, dan berani menyuarakan kebenaran.
Peserta kemudian diberi kesempatan mencoba menulis karya tulis ilmiah maupun berita sederhana, yang didampingi langsung oleh narasumber serta guru pendamping.
Beberapa siswa yang berani mempresentasikan hasil tulisannya mendapat apresiasi dan masukan langsung dari narasumber. Suasana menjadi hidup, penuh semangat belajar dan berbagi.
Di akhir kegiatan, narasumber memberikan kesimpulan sekaligus motivasi agar para siswa terus mengasah keterampilan menulis secara konsisten.
Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi peserta. Katarina Kneo Kalangona, siswi kelas XII sekaligus Ketua OSIS,
Katarina mengungkapkan rasa syukurnya. “Workshop ini membuka wawasan kami tentang cara menulis yang benar. Saya belajar bahwa menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata, tetapi juga tanggung jawab untuk jujur dan bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.
Senada dengan itu, Aloysima Peni Lajar, siswi kelas XI sekaligus Wakil Ketua OSIS, menilai workshop ini memberi semangat baru bagi siswa untuk berani mencoba. “Materi jurnalistik sangat menarik karena melatih kami peka terhadap lingkungan. Saya merasa kegiatan seperti ini perlu terus dilakukan agar siswa lebih berani menulis dan berbicara lewat tulisan,” tuturnya.
Dengan demikian, dalam bingkai Bulan Bahasa 2025, workshop ini memperlihatkan bahwa SMAN 1 Nagawutung tidak hanya menyiapkan siswa untuk kompetisi, tetapi juga membentuk pribadi literat, reflektif, dan siap memberi dampak positif bagi lingkungannya. (Hans/Humas SMANSA Naga)