Lewoleba, IndonesiaSurya.Com - Upaya meningkatkan pemahaman aparatur dan masyarakat di tingkat desa terkait perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Direktorat Bina Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dien Binapenta dan PKK, Kemnaker, menyelenggarakan kegiatan "Peningkatan Kapasitas Aparatur dalam Perlindungan Pekerja Migran Indonesia" di Kabupaten Lembata.
Direktur Bina P2PMI yang diwakili, koordinator bidang pekerja migran Indonesia,Kemenaker RI, Muhamad Ridho Amrulah Dalam sambutan pembukaan kegiatan mengatakan, pihaknya telah memiliki pendamping desa mandiri migran.
Amrulah menjelaskan, keempat desa tersebut diantaranya, Lamawolo di kecamatan Ile ape, Desa Beutaran kecamatan IleApe, Ile kimok kecamatan Atadei dan Atalii kecamatan Wulandoni.
Koordinator Bidang Pekerja migran menjelaskan, kendala yang pihaknya hadapi adalah, setelah pendampingan selama kurang lebih tiga tahun para migran akan di lepas tapi akhirnya mereka lepas juga.
kami pelajari demografisnya, dan yang fokus pendampingan kami pada, peningkatan migrasi, usaha produktif, penumbuh kembangan BUMDES, dan untuk diketahui hal seperti ini di jakarta telah dibangun kerjasama lintas kementrian untuk meminimalisir tenaga migran Indonesia.
Kami di jakarta tidak tahu secara persis atau detail kondisi lapangan karenanya, kami butuh masukan. selma ini kami dapat info lanjutan dari media ungkap koordinator bidang pekerja migran Indonesia.
"Kami berharap bapak,ibu yang hadir untuk kita bisa saling koordinasi untuk hadapi semua persoalan yang ada. kami sangat butuh peran bapak ibu. jika ada masalah proses penanganan tidak sampai ke tingkat propinsi saja tapi kami juga samapi ke tingkat desa ungkap Amrulah.
Muhamad Amrulah mengatakan, forum ini bertujuan sebagai ruang silaturahmi, koordinasi dan berharap dapat bermanfaat bagi calon pekerja migran maupun sedang bekerja maupun yang sudah bekerja.
Sementara itu Penjabat Bupati Lembata, yang diwakili Plh.Sekda, Irenius Suciadi, dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan menyampaikan. apresiasi kepada Kemenaker terutama dirjen bina migran Indonesia yang telah memilih Lembata sebagai salah satu lokasi pencerahan bagi tenaga kerja Indonesia.
Kegiatan ini sangat penting dalam upaya perlindungan terhadap semua Pekerja Migran Indonesia. Sebagai daerah kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) saya minta agar kita tidak boleh lengah. ungkap Suciadi.
Kita harus bergerak cepat melalui berbagai tindakan nyata untuk melakukan perlindungan terhadap semua Pekerja Migran kita agar mereka terhindar dan tidak menjadi Korban Perdagangan Orang (TPPO
Saya berharap kegiatan ini menjadi kesempatan bagi kita untuk membangun kerja sama, koordinasi dan sinergitas dalam upaya melindungi Pekerja Migran Indonesia, termasuk juga melakukan pencegahan dan penanganan kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kabupaten Lembata pungkas Irenius Suciadi mewakili Penjabat Bupati Lembata.(Sl/Red)