Indonesiasurya.com, Lembata - Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq pada apel HUT RI ke 80 di halaman kantor daerah dalam pidatonya mengatakan bahwa, hingga tahun 2025 angka kemiskinan di Lembata mencapai 24,7 %.
Baca juga ; https://indonesiasurya.com/nilai-proyek-fisik-di-lembata-turun-drastis-hanya-tertinggal-322-miliar
Orang nomor satu di Lembata itu optimistis mampu membawa kesejahteraan bagi rakyatnya melalui visi misi dan 20 butir program yang menyasar Nelayan, Petani dan Peternak dalam lima tahun memimpin Lembata.
Mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lembata itu, menjelaskan,
Visi Pembangunan Kabupaten Lembata Tahun 2025-2029 adalah "Mewujudkan Lembata Yang Maju, Lestari dan Berdaya Saing".
Visi ini diterjemahkan ke dalam 6 (enam) Misi Pembangunan, yaitu :
1.Meningkatkan ketahanan ekonomi berdasarkan potensi daerah yang terintegrasi hulu-hilir berbasis industri dan kepastian pasar.
2.Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial yang adaptif.
3. Mewujudkan Kabupaten Lembata yang adil, aman, dan tertib.
4. Meningkatkan akses masyarakat melalui penyediaan infrastruktur yang handal dan merata.
5. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan, berketahanan sosial budaya, dan berwawasan lingkungan.
6. Menata pelayanan publik, penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara Good and Clean Governance untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan inovatif.
Selanjutnya, untuk mencapai Lembata yang maju, lestari dan berdaya saing sesuai skenario pembangunan dalam RPJMD Tahun 2025-2029, maka ditetapkan 8 (delapan) Prioritas, yakni Lembata Mandiri, Lembata Sehat, Lembata Smart, Lembata Tertata, Lembata Subur, Lembata Unik, Lembata Sejahtera, dan Lembata Prima.
Baca juga ; https://indonesiasurya.com/stpm-santa-ursula-ende-gelar-kkn-di-desa-mahal-ii-kecamatan-omesuri-lembata
Sementara itu, untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan tahun 2025-2029 diarahkan pada 20 (dua puluh) Program Prioritas Unggulan Nelayan-Tani-Ternak (NTT), yakni:
1.Penyediaan infrastruktur perkebunan pertanian dan peternakan
2. Penyediaan sarana produksi pertanian, penanganan pasca panen dengan alat mesin pertanian mendukung ekonomi kerakyatan.
3. Pengembangan klaster pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
4.Penyediaan jaminan pemasaran komoditi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan (Bukit Hog dan Bukit Ruminansia).
5. Hilirisasi komoditas unggulan daerah dan sumber daya alam berupa industri pakan ternak, garam, pabrik es, pengolahan pangan lokal, beras porang, tepung ikan dan air mineral guna mendukung penyerapan tenaga kerja, penguatan BUMDes, dan peningkatan PAD.
6. Pengembangan Food Estate lahan kering terintegrasi Botani (Bobu-Tanjung Tobotani) dengan pola desa transit.
7. Pembangunan SPBN (Stasiun Pengisian Bahan bakar Nelayan).
8. Penguatan UMKM sektor unggulan dan lainnya.
9. Penguatan sektor pendukung pariwisata.
10. Penyediaan laboratorium kesehatan hewan dalam mendukung lalu lintas ternak.
11. Penyediaan sarana dan prasarana perikanan mendukung ekonomi biru yang berkelanjutan sekaligus mengawasi perairan laut.
12. Penguatan cadangan pangan daerah melalui program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) berupa bantuan beras dan
subsidi harga beras bekerja sama dengan Perum Bulog terutama kepada masyarakat menengah ke bawah.
13. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal dan non formal serta kesehatan mendukung IPM.
14. Pengembangan pertanian organik mendukung Lembata Sehat, pangan sehat untuk pasien, makan bergizi untuk anak sekolah dan zero stunting menuju Lembata Emas 2045.
15. Penyediaan BLK (Balai Latihan Kerja) dalam mendukung inovasi pemuda wirausaha mandiri.
16. Penyediaan rumah perlindungan perempuan dan anak.
17. Peningkatan koordinasi lintas sektor guna menangani masalah sosial ekonomi kemasyarakatan.
18. Penataan kota dan persampahan.
19. Penyediaan infrastruktur mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus mendukung akses pasar antar wilayah.
20. Ekologi berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan air dengan skenario embung resapan, barisan hijau penyerap karbon guna mengatasi isu pemanasan global, penanaman barisan hijau malapari sepanjang jalan utama maupun rumah penduduk dan lahan pertanian.
Sejumlah optimisme muncul di kalangan wartawan tentang kesuksesan program di Lembata.
Sandro Balawangak, Sekretaris Forum Jurnalis Lembata, wartawan Suluhnusa.com mengatakan angka kemiskinan Lembata hari ini merupakan warisan pemimpin terdahulu bukan lahir di periode Kanis - Nasir.
Sandro menilai, program yang diluncurkan pemerintahan Kanis-Nasir merupakan solusi bagi Lembata karena prosentase terbesar masyarakat kita adalah petani, nelayan dan peternak.
"Jangan kita lupa bahwa kita hidup dari jagung, kita ini makan ubi jadinya saya mengajak jangan sinis dengan program NTT, harus ada optimisme dalam diri kita bukan rasa pesimis" urai Sandro.
Bakawangak menyangkan penerimaan secara sinis oleh warga seolah-olah mengabaikan fakta bahwa sebagian besar warga Lembata kita adalah petani, nelayan dan peternak.
"Sebaik apapun program Bupati, jika tidak dilaksanakan dengan sadar oleh rakyat juga tidak akan membuahkan hasil," tegas Sandro.
Sementara itu, Dominikus Karangora, wartawan NTT Exspres.com menandaskan,
eksekusi program Nelayan Tani Ternak di Lembata perlu dibarengi kesadaran ekologis sebagai penopang utama program Nelayan Tani Ternak oleh Bupati dan wakil Bupati Lembata.
Demikian juga Antonius Mado Watun, MDTv mendorong masyarakat untuk tetap optimis,
Pemerintahan baru 6 bulan, APBD yang dijalankan hari ini pun peninggalan pemerintah sebelumnya, kita lihat bagaimana apbd kanis Nasir di 2026 mendatang
Mado Watun mengatakan bahwa secara pribadi, Program NTT ini mengingatkan dan menegaskan bahwa rata-rata kita berasal dari keluarga tani jadi Petani jangan lupa ke kebun, nelayan jangan lupa melaut dan peternak jangan lupa beri makan hewan peliharaan.
"Jangan Lupa bahwa sejak dari dulu orang Lembata banyak yang hidup dari kebun, bisa makan dari laut dan sekolahkan anak dari ternak. Jadi jangan pesimis, jangan sinis harus tetap optimis bahwa kita mampu dan kita bisa" pungkas Mado watun. (AT/SL).