FLORES TIMUR, INDONESIASURYA.COM - Ketua Pengarah Perpas XII, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, mengapresiasi sambutan Gubernur NTT dan menyambut baik sinergi antara program pastoral Gereja dan rencana pembangunan Pemerintah Daerah.
Dalam arahannya, Mgr. Fransiskus menegaskan bahwa tema migrasi dan pastoral bagi para perantau bukanlah hal baru, melainkan kelanjutan dari diskursus panjang yang telah dibahas dalam Perpas sebelumnya.
“
Tema ini telah menjadi perhatian serius sejak Perpas Nusra X di Mataloko yang menyoroti keluarga para perantau, dilanjutkan dalam Perpas XI di Atambua yang kembali mengangkat persoalan migran,” jelas Uskup.
Namun, menurutnya, realisasi pastoral sempat terhambat akibat pandemi Covid-19 yang melanda. Hal ini menjadi tantangan bagi Gereja dalam menindaklanjuti amanat Perpas sebelumnya. Ia mengajak seluruh peserta untuk mengevaluasi kondisi para migran pasca pandemi.
Mgr. Fransiskus menegaskan, Perpas Nusra XII harus menjadi ruang untuk menemukan solusi pastoral yang praktis dan implementatif.
Meski tema ini terus diangkat, hal itu menandakan pentingnya keberlanjutan pelayanan terhadap komunitas migran dan perantau.
Ia juga menekankan pentingnya saling berbagi pengalaman antar-keuskupan sebagai dasar pemetaan persoalan dan pencarian benang merah yang akan memperkaya pendekatan pastoral ke depan.
Dari sinilah, para pengamat dan pengambil kebijakan di tubuh Gereja dapat menyusun langkah yang kontekstual dan menyentuh akar persoalan.