Lewoleba,Indonesiasurya.com - Tabir gelap dugaan carut marut pembagian kios di pasar pada kecamatan Nubatukan kabupaten Lembata mulai tersingkap, Mikael Wawin Kabid perdagangan Dinas Koperindak Lembata buka Suara.
Kepada awak indonesiasurya.com (11/6/2025) Mikel mengatakan, kios yang ada dipasar itu berjumlah 56 buah yang diprioritaskan bagi 46 pedagang yang terdampak langsung atas revitalisasi bangunan pasar tersebut.
Ukuran bangunan, 6x21 dengan rincian satu petak 3x3 jadi ada 4 deret yang terbangun artinya ada 14 kios satu deret, dikali 4 deret maka total ada 56 buah petak kios
Kemarin saat pembagian kunci memang saya ada halangan karena antar anak untuk daftar sekolah di larantuka ujar Wawin
Lanjutnya, Dari total 56 petak kios kami prioritaskan pada mereka yang sebelumnya punya kios di lokasi tersebut, diluar mereka yang berjualan di bale-bale sebanyak 9 orang.
Jelas Kabid perdagangan ini bahwa, dulu pemerintah bagun ada 14 petak kios, yang dalam perjalanan waktu ada tambal sulam jadi ketika pendataan terakhir itu, ada 46 pedagang yang miliki kios di tempat itu dan menjadi prioritas pertama untuk mendapatkan kios
Di pembagian kedua itu adalah, mereka yang tidak punya bangunan kios, tapi punya bale-bale dan grobak sebagai tempat jualan.
Mereka ini kami data juga meski bukan sebagai pihak yang berdampak langsung.
Mereka yang terdampak tidak langsung ada 9, meski sebetulnya ada lebih tapi, karena kami mendapat masukan bahwa, diantara para penerima itu, ada, pasangan suami, istri. Tentu ini tidak mungkin kita berikan karena suami dan istri, ada juga, satu keluarga, bapak, mama, anak jadi kami lakukan verifikasi ulang dan menurut kami, mereka yang berkoar koar ini punya kepentingan terselubung ungkap Wawin.
Semua pedagang dipasar Kita lihat sama, akan tetapi prioritas tetap pada mereka yang terdampak langsung.
Sementara terkait tudingan yang dialamatkan ke dirinya, Mikael Wawin tegas mengatakan, Soal uang kalau mereka punya bukti silakan lapor.
"Coba tanya Abdul Gani dia punya petak kios yang pernah kita bagi yang kini sudah berganti nama itu di jual atau apa?" Tanya Wawin.
Kios Itu barang pemerintah, jadi kalau sudah tidak digunakan, mestinya kembalikan kepada pemerintah bukan, dipindah tangan dengan transaksi uang dan bisa diselidiki bahwa ada transaksi dibawah tangan ujar Mikel.
Lanjut Kabid yang cukup lama bergelut dengan para pedagang ini bahwa dirinya cukup paham dengan watak sejumlah pedagang di pasar pada.
Rapat terakhir dengan Gani, dia yang minta agar nama Maria NH dan suami Melki T Hapu dikeluarkan dari daftar karena mereka tidak punya kios. Mereka hanya jualan di bale-bale terang putra Atadei ini.
Publik pun bertanya-tanya benarkah ada mafia dan makelar di Pasar pada Lewoleba?
Berikut 6 orang terdampak tidak langsung
Samsul Rani (istri Gani)
Muklis
Melkianus T Hapu
Hendrik
Anton Balen
Maria NH (istri Melki)
Ditambah 3 penjual ikan maka, jumlah pihak yang alami dampak tidak langsung menjadi 9 orang
Untuk penjual ikan mereka sudah iklas tidak tempati kios, termasuk Maria NH yang sepakat karena suami sudah dapat sehingga dirinya keluar dari daftar
Sementara itu kepala dinas Koperindak Lembata, Wilhelmus Yopa kepada media ini menjelaskan bahwa perihal, penempatan kembali yang tidak sesuai posisi semula dapat di jelaskan bahwa, pada Rapat awal konsolidasi untuk pembongkaran dan relokasi sementara dalam rangka pembangunan petak kios yang baru, kita berikan jaminan bahwa semua pedagang terdampak (50 orang) akan mendapatkan petak kios permanen yang baru ini. Setelah bangunan selesai kami lakukan rapat bersama lagi dan salah satu kesepakatannya adalah, pembagian tidak dilakukan melalui undian seperti biasanya tetapi dibagi dan diurutkan berdasarkan jenis barang jualan. Sehingga jualan sejenis menempati blok yang sama atau saling berhadapan.
Menurut Yopa, 50 orang pedagang yang teridentifikasi pada saat pembongkaran awal, dalam perjalanan terverifikasi lagi bersama Koordinator dalam beberapa kali pertemuan teknis. Termasuk 3 orang penjual ikan kering di persuasif untuk tidak menggunakan petak kios permanen karena akan mengganggu kenyamanan. Termasuk menyetujui 2 orang pedagang diijinkan memiliki 2 petak karena, jumlah jualannya banyak. Dan menambah satu orang pedagang yang terdampak oleh pembangunan Pagar.
.
Lanjut Kadis, Terdapat 5 petak yang belum diserahkan dan direncanakan untuk mengakomodir arahan penjualan Saprodi, mendukung program NTT (nelayan tani ternak) termasuk untuk penjualan komoditi pertanian, juga pos keamanan dan kantor. Pengelola pasar.