Indonesiasurya.com, Nagawutung — Dalam langkah kecil yang sarat makna, SD Inpres 1 Loang, yang berlokasi di Desa Wuakerong, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, mengukir sejarah baru dalam perjalanan pendidikannya.
Untuk pertama kalinya sejak sekolah ini berdiri, mereka menerima sumbangan buku bacaan anak-anak, sebuah momen yang menjadi titik tolak penting dalam upaya membangun budaya literasi di lingkungan sekolah dasar.
Penyerahan buku bacaan yang berlangsung pada hari Kamis, 17/07/2025 ini dilakukan oleh dua pegiat literasi asal Lembata (Atadei dan Nagawutung), Hans Koban dan Yustinus Basa Sogeona, bekerja sama dengan Yayasan One Hope of Indonesia.
Pemilihan SDI 1 Loang bukan tanpa alasan. Menurut Hans dan Yustinus, keputusan
ini lahir dari keprihatinan dan semangat untuk memberi sentuhan awal pada
sekolah yang selama ini belum pernah disentuh oleh program serupa.
"Kami
sengaja memilih SDI 1 Loang sebagai lokasi penyerahan karena sekolah ini belum
pernah mendapat bantuan buku bacaan sebelumnya. Kami ingin sekolah ini menjadi
titik awal gerakan literasi yang lebih luas dan berkelanjutan di Lembata," ujar Hans Koban.
Mereka disambut hangat oleh Plt.
Kepala Sekolah SDI 1 Loang, Yasintha Lepang, S. Pd., yang menyambut
kegiatan ini dengan penuh haru dan antusiasme.
“Sekolah
kami bangga atas kunjungan ini. Ini kali pertama kami mendapat bantuan buku
seperti ini. Kami merasa sangat diperhatikan dan didukung. Harapannya,
anak-anak mampu menulis sebanyak-banyaknya, mengenal dunia luas, dan dikenal
dunia melalui tulisan mereka,”
ujar Ibu Yasintha dengan mata berbinar.
Lebih dari sekadar pemberian buku,
kegiatan ini juga menjadi ajakan kepada semua pihak untuk membangun literasi
sebagai jembatan masa depan. Di tengah kondisi sekolah yang sederhana,
dengan lantai yang sebagian rusak dan fasilitas terbatas, anak-anak terlihat
semangat belajar, membaca, dan bermain bersama buku-buku yang baru mereka
kenal.
Meski belum memiliki banyak, SDI 1
Loang sudah mencetak prestasi membanggakan di bidang literasi. Tahun 2023, Agustinus
G. Rajaona meraih Juara 1 Tutur Cerita Daerah Tingkat Kabupaten, dan
di tahun 2025, Azzura Zalfa Ayudisa menjadi Juara 2 Cipta dan Baca
Puisi Tingkat Kabupaten.
Ibu Yasintha menegaskan komitmennya
untuk melanjutkan perjuangan ini. Sekolah akan memperbanyak kegiatan literatif
bermakna dan menumbuhkan semangat menulis di kalangan siswa.
Inisiatif seperti ini membuktikan
bahwa gerakan literasi tidak harus selalu dimulai dari kota besar. Di
ruang-ruang kelas kecil yang hangat seperti SDI 1 Loang, benih perubahan sedang
ditanam dengan penuh cinta dan keyakinan.
Semoga ini menjadi awal dari rangkaian gerakan literasi yang lebih luas di Lembata dan menginspirasi para pegiat pendidikan di seluruh penjuru negeri. (Hans/Red)