Lewoleba,Indonesiasurya.com - Lius Wejak mantan pegawai pada kantor camat Atadei menceriterakan pengalaman nyata saat masih berdinas di kantor camat Atadei .
Baca juga ; https://indonesiasurya.com/356-prospek-tambang-panas-bumi-jalur-cincin-api-indonesia-berisiko-bencana
Wejak menuturkan ketika itu camat Atadei di Jabat oleh almarhum Yance Layar dan sekcam Philipus Laga Kedang sementara dirinya sebagai kepala seksi pemerintahan Rangkap Kasie Trantib.
Lembata kaya dan potensial dengan berbagai sumberdaya Alam baik yang ada di atas permukaan dan termasuk yanh ada di dalam perut pulau lembata.
Semuanya adalah Karunia Tuhan. Saya cuma menyampaikan pengalaman nyata saya ketika berdinas di Kecamatan Atadei Per April 1999 - Agustus 2002.
Lanjut wejak Pada tahun 2000, ada kegiatan Pengeboran Air Tanah dengan dua titik Di Wilayah Bauraja. Titik 1 di penurunan sebelum kampung Bauraja, hasilnya tidak ada setitik pun air, namun disitu ada temuan jalur pipa kepundan gunung api tua, yang menurut pengamat gunung api wilayah Atadei Gaspar Hare Roma bahwa Jalur Pipa Kepundan Tersebut belum terekam dalam peta geologi terkhusus di Atadei.
Pengeboran titik kedua di Kampung Bauraja, sebelah kiri jalan raya kurang lebih lurus dengan Teluk Waiteba. Pengeboran dilakukan dengan lancar, Namun Setelah Beberapa kali Penyambungan pipa Mata Bor, terjadi guncangan besar dengan suara seperti runtuh dan tercebur kedalam air.
kami yang ada di lokasi kala itu panik karena, seperti diguncang naik turun. Teknisi ketika itu dengan cepat merobek dan memasukan semen putih dengan maksud bisa menutup lubang yang diduga tetapi meski semen satu dum truck habis terisi hasilnya cuma bisa mengancing mata bor alias nihil.
Setelah semua mesin dimatikan kami mendengar dengan sangat jelas aliran air yang sangat besar, teknisi menduga itu semacam mata gua yang ditembus mata bor.
Linus Wejak mengatakan, pengalaman ini ia ceritakan terkait dengan rencana pengeboran panas bumi, mungkin bisa jadi referensi meminimalisir resiki agar aman dan bermanfaat untuk banyak orang.
Diakhir kisahnya Linus Wejak meminta agar sesama saudara yang terlibat saat itu khususnya Para Kades Se wilayah Atadei dan Rekan-rekan se Kantor Camat Atadei kala itu, Seperti Pa Pit Peka Soge, Bp Gaspa Hare Roma, Bp Philipus Kedang, Pa Markus Labi Waleng, Pa Sipri Plea Ladjar, bisa memberikan masukan berupa pengalaman dan cerita ketika itu untuk melengkapi dan meluruskan.
Sementara itu Ledjab tokoh muda Atadei kepada indonesiasurya.com mengatakan bahwa pada umumnya masyarakat Atadei menolak rencana pengeboran panas bumi.
"masyarakat minta jaminan pihak PLN jika dilakukan pengeboran panas bumi terdapat dampak negatif" ungkap Ance.