Atadei,Indonesiasurya.com - Pro kontra rencana pengeboran panas bumi Atadei terus berlanjut, masyarakat meminta jaminan pihak pengembang dalam hal ini PLN soal resiko dan dampak jika proyek PLTP yang direncanakan tetap di laksanakan.
Kristo Wawin salah satu tokoh muda Watuwawer dalam sosialisasi geotermal (24/8/2024) di Watuwawer mengatakan, apa yang disampaikan para pemateri semuanya bagus kami seperti sedang bermimpi mimpi yang indah.
"penjelasan sejak awal, kami di Nina bobokan dengan mimpi indah tentang Geothermal" ujar Wawin.
Berita terkait ; https://indonesiasurya.com/masyarakat-adat-ahar-tu-terancam-punah-dengan-kehadiran-proyek-panas-bumi-atadei
https://indonesiasurya.com/sejumlah-wilayah-di-indonesia-diprediksi-terkena-gempa-megathrust-berpotensi-tsunami
https://indonesiasurya.com/terkait-panas-bumi-atadei-ahli-geothermal-ali-ashad-tegaskan-kita-harus-taat-pada-alam
orang muda ini mengatakan, sejak awal mengikuti sosialisasi tersebut pihak pengembang maupun narasumber yang hadir tidak memberikan informasi yang berimbang semua yang disampaikan baik dan bagus.
"tidak ada informasi soal dampak negatif tentang Geothermal panas bumi" ujar Kristo Wawin.
Sementara mama Regina lipat Ledjab, warga Watuwawer kepada pihak PLN mengatakan, apa yang disampaikan semuanya baik.
"khusus kami yang tinggal disekitar sini, saya mau sampaikan bahwa, kami punya tempat keramat, tempat buat seremoni jadi harus dicari jalan agar, kegiatan ini mendapat restu leluhur" ungkap mama Lipat Ledjab.
Baca juga ; https://indonesiasurya.com/putusan-mk-merubah-peta-politik-lembata-ini-syarat-calon-kepala-daerah
lebih jauh tokoh perempuan Watuwawer ini mengatakan, informasi bahwa daerah kami ini patahan sehingga kami butuh penjelasan yang benar, jangan laksanakan saja lantas bagimana jika terjadi sesuatu yang tidak kami inginkan?
" Saya punya pertanyaan, jika dalam.pelaksanaan pengeboran terjadi dampak negatif yang tidak kita inginkan bersama, apa jaminan PLN terhadap kami manusia yang tinggal di wilayah ini? tanya mama Regina Ledjab.
Hal sama ditanyakan Bapak Siprianus Ladjar, apa benar daerah kita ada lah wilayah patahan? saya pertanyakan karena belum dijelaskan soal ini dalam sosialisasi hari ini.
Baca juga ; https://indonesiasurya.com/pln-siapkan-anggaran-111-triliun-untuk-proyek-geothermal-atadei-lembata-masyarakat-minta-kpk-awasi
Mantan camat Atadei ini mengatakan jika benar ada patahan tentu dapat mempengaruhi air permukaan karena, guncangan saat bor panas bumi. Sifat air akan mencari ketempat yang lebih rendah sehingga bisa jadi wair knating, wair krata, wair wuur dan wai haruk tidak lagi mengalir ujar Sipri Ladjar.
Tokoh masyarakat Watuwawer ini juga mempertanyakan soal asap atau uap yang dihasilkan dari proses Geothermal.
"Apakah asap atau uap yang dihasilkan itu tidak mengandung sat-sat yang berbahaya? tanya Sipri
Ini harus di sampaikan secara jelas karena, bukan hanya kita di sini bisa terdampak tapi juga mungkin ada orang Kedang yang datang urusan di sini pun bisa kena akibat hirup uap ini tegas sang tokoh. Lanjut Sipri harus ada mitigasi awal sehingga jika ada dampak negatif masyarakat bisa paham.
Kan tidak mungkin nanti ada apa-baru bawa oto 10 datang muat kami di Watuwawer , 5 muat di waiwejak untuk pindah ke Lamalera dulu sampe habis perbaiki kerusakan baru kami kembali tegas mantan kapela desa Ini.
"kegiatan seperti ini tanpa dampak negatif itu omong kosong" ujar Sipri Ladjar tegas.
Sementara itu Oni Ledjab Tokoh muda Atadei pun mengatakan, resiko sumur bor lebih tinggi karena faktor alam, sebab itu kami minta penjelasan lebih detail soal pengkajian sejauh mana tenang rencana pengeboran panas bumi di dapur alam ini.
"Dapur alam ini memang tidak tercatat dalam sejarah sebagai gunung api tapi sesungguhnya dapur alam adalah gunung api" ujar oni.
Coba dijelaskan study apa yang menjamin 100% berhasil kegiatan ini. Lantas apa penyebab gempa minor karena banyak tulisan tentang Geothermal berakibat gempa minor tanya Ledjab.
Lalu bagaimana jika ada, dampak negatif seperti, ispa atau gangguan kesehatan lainnya, yang diderita masyarakat sekitar terhadap kegiatan Geothermal ini? Kami mesti tahu langkahnya seperti apa pungkas Ini Ledjab.
Warga lain yang juga bertanya saat sosialisasi itu bahwa pencerahan ini bagus namun sangat terlambat karena mestinya hal seperti ini sudah sejak awal disampaikan ke kami untuk kami bisa duduk bersama membicarakan seperti apa.
"di lokasi itu ada tempat keramat, tempat seremoni adat kami, sehingga kami harus duduk bersama membicarakannya" tegas masyarakat.