Ungkap Realita Sosial

Logo Banggainesia
Local Edition | | Todays News


Bubing telah menutup usia, ini catatan singkat tentang Uskup Emeritus Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira

Bubing kecil memulai pendidikan di kelas I Algemere Largere School (ALS) Maumere, kemudian lanjut di ALS Ende Kelas II pada tahun 1947-1950.

IndonesiaSurya
Rabu, 09 Oktober 2024 | 19:05:13 WIB
Uskup emeritus

Maumere,Indonesiasurya.com - Uskup Emeritus Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira telah mengakhiri ziarah hidupnya dalam usia 83 tahu. Ia lahir di Lela, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 26 September 1941.

Anak ke-6 dari 15 bersaudara  pasangan Yulius Aloysius Pareira (meninggal tahun 1963) dan Ibu Elisabeth da Iku  Pareira (meninggal tahun 1999). Semasa kecil ia biasa disapa Bubing. 


Bubing kecil memulai pendidikan di kelas I Algemere Largere School (ALS) Maumere, kemudian lanjut di ALS Ende Kelas II pada tahun 1947-1950.

Setelah di ALS Ende, ia kembali ke Lela meneruskan kelas III-V di Sekolah Rakyat/SR Lela I pada tahun 1950-1953. Dari Lela, ia lanjut kelas VI di SR Laratuka I pada tahun 1953-1954.

Setelah tamat sekolah dasar, Kherubim ke Seminari San Dominggo Hokeng pada tahun 1954-1957. Setamat di Hokeng, ia melanjutkan pendidikan di Seminari St. Yohanes Brechmans Mataloko

Setamat di Mataloko, ia melanjutkan Novisiat SVD di Ledalero pada tahun 1961-1963 hingga mengikrarkan kaul perdana pada 20 Agustus 1963.


Frater Kherubim kemudian melanjutkan Studi Pendidikan di Seminari Tinggi Ledalero pada tahun 1963-1965. Dua tahun kemudian, tepatnya 1965-1967, Frater Kherubim menjalankan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Pius XII Kisol.

Setelah menjalankan masa TOP, di Seminari, Frater Kherubim kembali ke Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero untuk melanjutkan studi Teologi pada tahun 1967-1971.

Pada 8 Desember 1970, Frater Kherubim mengikrarkan kaul kekal kepada Tuhan untuk total mengabdi kepadaNya.

Pada 22 Agustus 1971, Diakon Kherubim ditahbiskan menjadi imam di Lela dengan moto imamat “Tuhanlah kekuatanku, Madahku, dan Keselamatanku” yang diambil dari Mazmur 118 ayat 14. 


Setelah ditahbiskan menjadi imam, Pastor Kherubim bertugas di Seminari Pius XII Kisol. Di lembaga pendidikan calon imam ini, selain menjalankan tugas sebagai pengajar/pendidik dan pembina di SMP Seminari Pius XII Kisol, ia juga dipercaya sebagai pembantu prefek SMP Seminari Kisol tahun 1972-1973.

Setelah 2 tahun berkarya sebagai pendidik dan pembina di SMP Seminari Kisol, Pater Kherubim kemudian diutus oleh Kongregasi Serikat Sabda Allah (SVD) untuk melanjutkan studi Bidang Psikologi dan Pedagogi di Universitas Kepausan Selesian tahun 1873-1974, dan dan Universitas Kepausan Antonianum 1974-1978.

Setelah tamat pendidikan di Roma, Pater Kherubim kembali dan bertugas di Seminari Pius XII Kisol. Pada 1977-1978, ia diangkat menjadi prefek SMA Seminari Pius XII Kisol.

Pada periode yang sama, Pater Kherubim dipercaya sebagai Rektor dan Direktur Seminari Menengah Pius XII Kisol. Pada tahun 1978-1982, Pater Kherubim dipilih menjadi Wakil Provinsial SVD Ruteng.


Dalam rentang waktu ini, ia juga dipercaya menjadi Direktur Akademi Pendidikan Kateketik (APK) Ruteng pada tahun 1981-1982.

Pada tahun 1982, Pater Kherubim diangkat menjadi Provinsial SVD Ruteng hingga tahun 1986. Selama menjadi Provinsial SVD, ia juga dipercaya menjadi dosen APK Ruteng sejak tahun 1981-1986.

Pada 25 Januari 1986, Pater Kherubim diangkat oleh Paus Yohanes Paulus II menjadi Uskup Weetebula dan ditahbiskan menjadi Uskup pada 25 April 1986 dengan motto tahbisan “Ut Omnes Unum Sint” (Supaya semua orang bersatu) yang diambil dari perikope Injil Yohanes 17 ayat 21.

Selain menjadi Uskup Weetebula, Uskup Kherubim juga dipercaya oleh KWI mengemban tugas dan jabatan anggota Dewan Moneter KWI tahun 1988, Ketua Dewan Moneter KWI tahun 1994,-2000, dan Bendahara/Ketua Dewan Moneter KWI tahun 2006. Uskup Kherubim menjalami tugas sebagai Uskup Weetebula selama 22 tahun.

Pada 19 Januari 2008, Paus Benediktus XVI  mempercayakan Uskup Kherubim menjadi Uskup Maumere hingga 25 September 2018.

Paus Fransiskus kemudian mengangkat Vikjen Keuskupan Maumere RD. Edwaldus Martinus Sedu menjadi Uskup Maumere dengan moto tahbisan “Duc In Altum”.

Baca juga ; https://indonesiasurya.com/marselinus-moi-mantan-kades-holea-2-dukung-paket-manis-marsianus-jawa-paskalis-laba

Paus Fransiskus kemudian mengangkat Vikjen Keuskupan Maumere RD. Edwaldus Martinus Sedu menjadi Uskup Maumere dengan moto tahbisan “Duc In Altum”.

Uskup Emeritus Kherubim pada 22 Agustus 2021 lalu merayakan 50 tahun atau emas imamatnya. Uskup Kherubim menghembuskan nafasnya di RSUD TC Hillers Maumere, Selasa (8/10/2024) pukul 16.45 Wita. 


Bagikan

KOMENTAR (0)

Alamat Email anda tidak akan ditampilkan. Wajib diisi untuk kolom *

Berita Terkini

Lecehkan anak di bawah umur, 13 terdakwa diputus bersalah oleh pengadilan negeri Larantuka - NTT

Hakim akhirnya memutuskan hukuman penjara terhadap 13 terdakwa dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur

| Senin, 16 Desember 2024
KUHAP tidak memberi kewenangan kepada Jaksa sebagai Penyidik

Penulis, Ahmad Buni.,S.H Advokat Peradi, tinggal di Kupang

| Sabtu, 14 Desember 2024
Julie Laiskodat kembali Bantu Mesin Ketinting dan Cool box untuk Nelayan di Flores Timur

Julie Sutrisno Laiskodat diharapkan tetap memberikan perhatian dan bantuan untuk masyarakat nelayan di Flores Timur.

| Kamis, 12 Desember 2024
Indeks Berita

Poling

Silakan memberi tanggapan anda ! Siapa calon bupati dan calon wakil bupati yang kalian anggap layak pimpin lembata 2024-2029?

TERKONEKSI BERSAMA KAMI
Copyright © 2024 Indonesia Surya
Allright Reserved
CONTACT US Lembata
Lembata, Nusa Tenggara Timur
Telp: +6281334640390
INDONESIA SURYA
Viewers Now: 23