Larantuka, Indonesiasurya.com - Meski masih didera persoalan internal yang belum tuntas diselesaikan namun, tekad pemerintah daerah dan dukungan masyarakat Flores Timur, Anton Doni Dihen Bupati Flotim didampingi wakil Bupati Ignas Uran melepas tim kesayangan warga Flores Timur Perseftim ke Yogjakarta.
Langkah tegas Bupati Flores Timur memberikan kuasa kepada Koni untuk langsung mendampingi kesebelasan Flores Timur Perseftim membuktikan bahwa pemerintah serius mengurus sepak bola nagi tanah.
Informasi dihimpun media ini bahwa, usai ETMC XXXIII di Kupang manajemen Perseftim di dera polemik,
Dalam konferensi pers yang digelar di Alqaqa Beach, Kelurahan Weri, Minggu (13/4/2025), Bupati Anton Doni secara resmi melepas tim Perseftim. Ia menegaskan bahwa keberangkatan tim ke Yogyakarta harus tetap berjalan dengan dukungan penuh, meski di tengah polemik.
“Besok (hari ini) Perseftim berangkat, KONI langsung tangani. Kita bergerak dengan anggaran yang ada, sisanya ditambahkan lewat paripurna tanggal 28 April. Tidak boleh ada lagi kegaduhan, mari dukung tim kita,” ujar Bupati Doni
Hal senada disampaikan Ketua KONI Flores Timur, Yitno Wada, yang menyatakan bahwa sejak pelepasan resmi oleh Pemda, seluruh aktivitas Perseftim untuk Liga 4 akan dikoordinir langsung oleh KONI.
“Kalau soal Ketua Askab tidak hadir, saya tidak tahu alasannya. Yang jelas, kini KONI yang mengkoordinir Perseftim.
Manajer Viky Betan dan Niko Beoang juga kembali diakomodir,” tegas Yitno.
Ketidakhadiran Ketua Askab, Jhon Kopong, dalam momen penting ini memicu tanda tanya publik.
Sebelumnya, Askab telah melakukan konferensi pers (8/4/2025) untuk menjelaskan beberapa hal krusial terkait manajemen, keuangan, dan perubahan struktur jelang Liga 4.
Askab mengklaim bahwa manajemen Perseftim ETMC telah dibubarkan melalui SK No. 003/2025. Selain itu, mereka juga menunjuk manajemen baru dengan Manajer Jamaludin Tokan dan Pelatih Antonius Lao berdasarkan SK tertanggal 6 April 2025.
Sementara itu, manajer lama Perseftim, Viky Betan, mengaku heran atas pemberhentian mendadak mereka. Ia mengungkap bahwa seluruh pengeluaran dan alur dana, termasuk dana Rp 190 juta dari KONI, telah dijalankan secara transparan. Dari jumlah itu, Rp 150 juta diminta oleh Ketua Askab untuk ditransfer ke rekening pribadi, sedangkan tim hanya membawa sisa Rp 40 juta dan tambahan Rp 10 juta dari Bank NTT Larantuka.
Saya kaget ketika tiba-tiba diberhentikan, padahal kami sedang menyiapkan LKPJ. Tapi anehnya, bendahara dari manajemen lama tetap diikutkan ke Liga 4, sementara kami didepak semua,” ungkap Viky, Senin (14/4/2025).
Ketidakhadiran ini pun menjadi sorotan publik. Dalam konferensi pers Askab, sejumlah pihak mempertanyakan alasan mengapa hanya sebagian tim manajemen yang diberhentikan, sementara lainnya tetap diikutsertakan dalam formasi baru ke Liga 4.
Mengakhiri polemik ini, Bupati dan Wabup Flores Timur mengimbau agar seluruh elemen masyarakat bersatu memberikan dukungan bagi Perseftim yang akan berlaga di Yogyakarta.
“Mari kita sudahi semua persoalan ini dan buka lembaran baru. Fokus kita sekarang adalah dukungan penuh bagi Perseftim di Liga 4. Urusan manajemen akan kita benahi setelah kompetisi ini selesai,” tutup Bupati Doni dan Wabup Ignas ***