Sikka, Indonesiasurya.com - Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Sikka (EK-LMND Sikka) desak DPRD Sikka dan PEMDA Sikka segerah mendiskusikan 2 langkah strategis sebelum Kunker Wapres ke Sikka.
Beberapa waktu lalu warga Masyarakat Kabupaten Sikka di hebohkan karena ada agenda kunjungan kerja oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Sikka selama 2 hari, kamis-jumat (24-25/4), namun kabar angin segar tersebut tidak bisa dihirup sampai pada kedatangan Wapres karena ada agenda mendesak yang tidak bisa di tunda sehingga wapres menunda sementara waktu untuk Kunker ke Sikka.
Kunjungan kerja oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memiliki beberapa agenda diantaranya meninjau Bendungan Napun Gete, meninjau kawasan ekonomi perikanan Nangahale , peninjauan rencana kawasan ekonomi perikanan Bebeng, pemberian kuliah umum di Universitas Nusa Nipa, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), meninjau pelaksanaan cek kesehatan gratis (CKG) dan meninjau Stadion Gelora Samador.
Dari beberapa agenda yang ada itu, sangat disayangkan mengapa tidak ada agenda berkaitan dengan Pembangunan dan fasilitas pendukung Pendidikan yang berada di Kabupaten Sikka ini, ujar Rian Tapson (Sekjen EK-LMND Sikka).
Rian Tapson, mengatakan bahwa kami dari organisasi Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Sikka (EK-LMND Sikka) dengan tegas mendesak DPRD Kabupaten Sikka dan PEMDA Sikka untuk segerah mengelar rapat mendiskusikan pembangunan sarana pendidikan yang bisah di akses oleh semua kalangan Masyarakat Kabupaten Sikka
Sebelum Kunker oleh Wapres RI. 2 langkah strategis yang harus di diskusikan oleh DPRD dan Pemda adalah Penegerian Universitas Nusa Nipa (UNIPA) atau membangun Universitas Negeri baru.
Wacana penegerian universitas Nusa Nipa (UNIPA) tidak lagi asing di telinga rakyat Sikka sebab wacana tersebut sudah sangat lama di bicarakan tapi sampai hari ini belum mendapatkan kepastian untuk penegerian Kampus Unipa ini. Oleh karena itu kami mendesak DPRD Kabupaten Sikka untuk menyurati Pihak Yayasan Universitas Nusa Nipa dan PEMDA Sikka untuk mendiskusikan penegerian kampus Unipa sebelum Wapres datang dan hasil diskusi penegerian tersebut bisa disampaikan kepada Wapres sebagai ole-ole untuk di bawa pulang.
Ini adalah momentum terbaik untuk DPRD menunjukan keberpihakan kepada Masyarakat yang sudah mempercayakan Bapak Ibu DPR yang terhormat menjadi pembicara atau melanjutkan aspirasi-aspirasi rakyat demi kepentingan dan keberlanjutan rakyat.
Rian juga menambahkan, ada pula Solusi alternatif lain bagi DPR dan Pemda sikka agar mendiskusikan untuk pendirian Kampus negeri baru. Mengapa sangat dibutuhkan kampus negeri di Kabupaten Sikka? Jawabnya adalah agar mampu mencegah neoliberalisme pendidikan di kampus.
Memang dengan adanya kampus negeri tidak secara otomatis untuk menghilangkan neoliberalisme pendidikan di kampus tetapi Masih ada upaya dan solusi lain dari pemerintah yaitu membuat kebijakan yang mana kebijakan tersebut menjadi tameng untuk pendidikan negeri agar publik dan tidak tunduk pada tekanan pasar.
Seperti kita ketahui bersama bahwa neoliberalisme pendidikan di kampus semakin tinggi sehingga banyak sekali anak Petani, anak Buruh, anak Nelayan dan anak Guru-guru honor yang tidak memiliki akses seperti anak-anak lainnya karena faktor utamanya adalah tekanan harga pasar dalam dunia pendidikan, tekanan-tekanan ini kemudian menggugurkan mimpi dari anak yang harusnya diraih malah terkubur dengan sendirinya.
Hal serupa bukan hanya dialami oleh anak-anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi tapi juga di alami oleh mahasiswa lainnya, ada yang kuliah tapi uang kuliah belum regis, ada yang memilih untuk DO. Semuanya karena faktor ekonomi, inilah buruknya pendidikan di Negara ini, bukankah pendidikan itu sejatinya untuk membebaskan rakyat dari ketidaktahuan dan memerdekakan rakyat dalam berpikir dengan metode berpikir dari dasar ilmu pengetahuan yang kuat dan kokoh. Jika Pendidikan itu membebaskan rakyat dari ketidaktahuan maka mengapa biaya pendidikan di Negara ini sangatlah mahal?
Percuma hari ini pemerintah bicara mempersiapkan generasi emas menuju Indonesia emas jika rakyat masih cemas karena faktor ekonomi yang tidak memungkinkan bagi setiap warga Negara untuk berhak mendapatkan Pendidikan.
Cita-cita LMND sejak didirikan sampai sekarang adalah menggaungkan “Pendidikan Gratis, Ilmiah dan Demokratis”. LMND sangat getol membicarakan tentang tentang itu, karena bagi kami sangat yakin jika Negara menjalankan ini dengan baik dan benar maka untuk menuju Indonesia berdikari sangatlah mudah karena rakyat telah di bebaskan dari ketidaktuhannya melalui akses pendidikan yang adil dan merata, tutup Rian Tapsond.