Lewoleba,Indinesiasurya.com - Korp alumni himpunan mahasiswa Islam lembata (Kahmi) gelar dialog publik dengan tema perlindungan hak buruh migran dan keluarganya di kabupaten Lembata.
Sebagaimana kita ketahui, isu perlindungan hak-hak buruh migran beserta keluarganya merupakan isu yang sangat krusial. Kabupaten Lembata adalah salah satu daerah yang memiliki jumlah buruh migran yang signifikan.
Oleh karena itu, masalah perlindungan hak buruh migran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga memerlukan peran serta dari semua pihak, termasuk akademisi, organisasi masyarakat dan pemuda, termasuk KAHMI.
Hari ini, kita tidak hanya membahas tentang hak-hak buruh migran di luar negeri, tetapi juga dampak sosial-ekonomi bagi keluarga yang mereka tinggalkan di kampung halaman.
Banyak dari keluarga-keluarga ini menghadapi tantangan dalam pendidikan, kesejahteraan dan dukungan sosial yang layak. Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama untuk menciptakan kebijakan yang lebih baik dan lebih menyeluruh.
KAHMI, sebagai organisasi yang peduli terhadap pembangunan sosial, berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung segala upaya peningkatan perlindungan bagi buruh migran.
Kami berupaya untuk terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, LSM, maupun komunitas lokal agar buruh migran kita mendapatkan perlindungan yang maksimal dan keluarganya dapat hidup dengan sejahtera.
Hadirnya Pasangan Calon Bupati di sini menunjukkan sebuah kepedulian yang besar terhadap nasib buruh migran dan keluarganya.
Saya yakin, masyarakat Lembata, terutama yang memiliki anggota keluarga sebagai buruh migran, menaruh harapan agar calon pemimpin masa depan benar-benar berpihak pada kepentingan mereka. Perlindungan hak buruh migran bukan hanya soal melindungi mereka di negeri orang, tetapi juga memastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan di Lembata mendapatkan dukungan yang layak, baik dari segi ekonomi, pendidikan, hingga aspek sosial.
Sebagai Presidium KAHMI, kami ingin menyampaikan pesan agar pasangan calon yang akan memimpin kelak dapat:
1. Mendorong Kebijakan yang Inklusif dan Berkeadilan: Pemerintah daerah harus berani melahirkan kebijakan yang menjamin perlindungan bagi buruh migran, mulai dari persiapan, keberangkatan, hingga kepulangan. Hal ini termasuk penyediaan informasi, pelatihan keterampilan, serta jalur komunikasi yang kuat antara pemerintah daerah dan perwakilan di negara tujuan buruh migran.
2. Menyediakan Program Kesejahteraan untuk Keluarga ditinggalkan, yang Buruh Migran: Keluarga terutama anak-anak, sangat memerlukan perhatian khusus. Kami berharap program yang menyasar keluarga buruh migran, seperti beasiswa pendidikan untuk anak-anak, kesehatan, dukungan program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga buruh migran, harus menjadi bagian penting dari visi misi pasangan calon.
3. Mengembangkan dan Sistem Pelaporan dan Pendampingan yang Responsif: Para buruh migran sering menghadapi kendala mendapatkan bantuan hukum dalam dan pendampingan saat berada di luar negeri. Sistem pelaporan yang cepat dan responsif, serta tim
pendampingan yang khusus menangani masalah-masalah buruh migran, akan sangat membantu dalam mengatasi berbagai kendala yang mereka alami.
4. Membuka Ruang Partisipasi dan Kolaborasi dengan Organisasi Masyarakat: Sinergi antara pemerintah daerah dengan organisasi akan masyarakat, termasuk КАНМІ, memaksimalkan upaya perlindungan bagi buruh migran. КАНМІ siap berkolaborasi untuk
membantu menyampaikan aspirasi dan menyusun kebijakan yang efektif, karena kami meyakini bahwa masalah buruh migran ini perlu ditangani secara bersama-sama.
Kami berharap besar bahwa siapapun yang terpilih akan mewujudkan keberpihakan ini secara nyata, sehingga ke depan, Lembata menjadi contoh daerah yang benar-benar peduli pada buruh migran dan keluarganya.
Dengan semangat kebersamaan ini, mari kita wujudkan Lembata yang lebih sejahtera, adil, dan melindungi hak setiap warganya, termasuk para buruh migran yang berjuang demi masa depan keluarganya.
Sekian, terima kasih atas perhatian dan kerja sama kita semua. Mari kita jadikan acara dialog ini sebagai langkah awal untuk bersama-sama memperjuangkan hak buruh migran kita.