Ungkap Realita Sosial

Logo Banggainesia
Local Edition | | Todays News


Mengubah Narasi Kemiskinan NTT: “Dari Kasihan ke Kolaborasi

Oleh: Alfin Darmananda

IndonesiaSurya
Minggu, 26 Oktober 2025 | 20:46:11 WIB
Foto

Nusa Tenggara Timur masih sering diberitakan sebagai provinsi termiskin di Indonesia, dan narasi itu sudah begitu lama menempel hingga menjadi semacam label yang sulit dilepas, seolah-olah kemiskinan adalah identitas bawaan yang tidak bisa diubah.

Padahal di balik angka-angka statistik yang dingin, ada masyarakat yang bekerja keras setiap hari, ada petani yang bertahan dengan lahan kering, ada nelayan yang menantang laut demi hidup yang lebih baik.

Sayangnya, suara mereka jarang terdengar, karena narasi yang lebih kuat justru datang dari luar dari sudut pandang yang memotret NTT sebagai wilayah yang kasihan, bukan wilayah yang berdaya.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi sekaligus bagian dari masyarakat NTT, saya belajar bahwa kemiskinan tidak hanya soal kurangnya uang atau sumber daya, tetapi juga soal bagaimana komunikasi dibangun antara pemerintah, masyarakat, dan media.

Ketika komunikasi pembangunan berjalan satu arah, dari atas ke bawah, banyak kebijakan yang gagal dipahami, dan akhirnya tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di akar rumput.

Informasi tentang program bantuan sering hanya berputar di tingkat elite, sementara warga desa yang paling membutuhkan justru tidak tahu cara mengaksesnya.

Media juga punya peran besar dalam membentuk persepsi publik tentang NTT.
Terlalu sering berita tentang daerah ini hanya menyoroti bencana, kekeringan, dan kemiskinan, tanpa memberi ruang bagi kisah tentang inovasi, solidaritas, dan ketahanan masyarakatnya.

Padahal, di banyak kampung ada anak muda yang menggerakkan koperasi, perempuan yang membangun usaha kecil, dan komunitas yang mengelola air bersih secara mandiri—cerita-cerita seperti inilah yang bisa mengubah cara kita memandang kemiskinan.

Mengubah narasi berarti menggeser cara bicara: dari belas kasihan menuju kolaborasi.

Kita tidak lagi menempatkan masyarakat miskin sebagai objek bantuan, tetapi sebagai subjek yang punya kemampuan dan gagasan untuk maju bersama.

Dalam kerangka ini, komunikasi menjadi jembatan—menghubungkan niat baik pemerintah, daya juang masyarakat, dan dukungan dari berbagai pihak yang ingin berkontribusi. Mahasiswa komunikasi di NTT punya tanggung jawab moral untuk ikut membangun narasi baru ini. Melalui media sosial, video pendek, atau liputan komunitas, kita bisa menampilkan wajah lain dari NTT—wajah yang penuh semangat, kerja keras, dan harapan.

Dengan cerita-cerita positif yang jujur, publik luar akan melihat bahwa NTT bukan sekadar provinsi miskin, melainkan provinsi yang sedang berjuang bangkit dengan caranya sendiri. Kemiskinan memang nyata, tetapi ia bukan takdir. Yang perlu kita ubah adalah cara kita berbicara tentangnya—karena dari komunikasi yang menghargai, kolaborasi akan tumbuh, dan dari kolaborasi itulah masa depan NTT bisa berubah.


Bagikan

KOMENTAR (0)

Alamat Email anda tidak akan ditampilkan. Wajib diisi untuk kolom *

Berita Terkini

Potret Ironi Desa Penfui Timur – Ramai Mahasiswa, Jalan Masih Berdebu

Penulis ; Christian Stenly Neno Letuna Mahasiswa Universitas Widya Katolik Mandira Kupang,

| Senin, 27 Oktober 2025
Antara Kopi, Tugas, dan Kecemasan: Potret Kehidupan Mahasiswa Zaman Now

Penulis ; Rena Panggabean Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNWIRA Kupang

| Minggu, 26 Oktober 2025
Gerakan literasi sekolah yang menyoroti kurangnya dampak signifikan Di Kota Kupang

Penulis ; Yohanes Alfador Repi. Semester 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Program Studi Ilmu komunikasi, Mahasi

| Minggu, 26 Oktober 2025
Ketika Dunia Digital Menggoda dan Nilai Mulai Tergadaikan

Penulis ; Valencia Rose Virginia Meko Mahasiswa fakultas ilmu komunikasi UNWIRA Kupang (43123020)

| Minggu, 26 Oktober 2025
Moke Dan Generasi Muda

Oleh: Quintus Febryono Ganggas Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNWIRA Kupang

| Minggu, 26 Oktober 2025
Guru SMA/SMK Lembata Nyalakan Semangat Pembelajaran Bermakna Lewat Pelatihan Pembelajaran Mendalam

Pembelajaran mendalam dimulai dari guru yang berani belajar ulang, berani bertanya, dan berani keluar dari zona nyaman

| Minggu, 26 Oktober 2025
AI Menjadi Buku Utama Mahasiswa

Penulis ; REDEMPTUS SERAN BRIA MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS WIDYA MANDIRA SEMESTER 5

| Minggu, 26 Oktober 2025
Indeks Berita

Poling

Silakan memberi tanggapan anda ! Siapa calon bupati dan calon wakil bupati yang kalian anggap layak pimpin lembata 2024-2029?

TERKONEKSI BERSAMA KAMI
Copyright © 2025 Indonesia Surya
Allright Reserved
CONTACT US Lembata
Lembata, Nusa Tenggara Timur
Telp: +6281334640390
INDONESIA SURYA
Viewers Now: 12