Kupang,Indonesiasurya.com - Dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) khususnya pada Mata Kuliah Pastoral Umat, mahasiswa/i Semester III A yang menyebut diri mereka "Digitus Christi" dari Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Keuskupan Agung Kupang mengadakan kegiatan “Weekend Pastoral” di Kapela St. Gabriel Nenas, Paroki St. Maria Immaculata, Kapan, Kupang Nusa tenggara timur
Kegiatan yang mengusung tema : Ite, Docete et Carpete Diem (Pergilah, mengajarlah dan nikmatilah hari) ini meliputi rangkaian aktivitas seperti Katekese Orang Tua, Katekese Anak Muda, Sekami, kerja bakti bersama umat, hingga pelayanan koor pada misa hari Minggu.
Siprianus , pendamping mahasiswa/i dalam kegiatan ini, menegaskan bahwa Weekend Pastoral memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan akademis dalam konteks kehidupan nyata.
“Kegiatan ini dapat mengembangkan keterampilan praktis, seperti berkomunikasi dengan berbagai kelompok, mengelola proyek, bekerja dalam tim, dan membangun hubungan dengan tokoh masyarakat atau pemerintah setempat,” ujar Valentinus.
Valen berharap mahasiswa dapat semakin peka terhadap isu sosial, mempraktikkan ilmu pengetahuan, serta menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa.
Dalam kesempatan yang sama, RD. Jimi Kewohon, Pr, Pastor Paroki St. Maria Imaculata, Kapan menyampaikan apresiasi kepada STIPAS Kupang yang telah memilih parokinya sebagai tempat praktik pastoral. “Kami bersyukur dan bangga bahwa paroki kami mendapat kunjungan kedua dari STIPAS setelah kunjungan tahun lalu di Stasi , dan melalui kegiatan ini umat kami memperoleh manfaat dan pelajaran baru. Medan yang menantang, jaringan yang susah dan hawa yang dingin di tempat ini kami harapkan dapat memperkuat kecintaan para mahasiswa terhadap kegiatan-kegiatan pastoral,” ungkapnya.
Romo Jimi juga menyampaikan permohonan maaf bila terdapat hal yang kurang berkenan selama kebersamaan. “Semoga kita dapat berjumpa lagi di kesempatan berikutnya dan sukses untuk studi mahasiswa/i ke depannya,” tutupnya.
Jelyta Mame, seorang mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini mengakui bahwa kegiatan weekend pastoral ini merupakan kegiatan yang sangat menantang.
" Di Kupang udara sangat panas biasanya kisaran 36-37°C, tapi di sini terlalu dingin. Jaringan telkomsel yang tidak ada, medan yang menantang dan kami yang belum terlalu mantap menghadapi atmosfer seperti ini, menjadikan kegiatan ini sangat-sangat menantang" ujar Jelly.
Lanjut mahasiswa komunikasi ini bahwa, Keadaan alam ini seperti di film-film yang berbau mahasiswa. Tapi syukur pemandangan alam yang ada dan umat yang sangat ramah membayar lunas semua rasa lelah yang kami rasakan".
Br. Lopez Loe, FSF juga mengakui bahwa ini adalah pengalaman pastoral yang tidak akan dilupakan.
" Saya sudah ikut beberapa kali kegiatan seperti ini, tapi kali ini yang paling menantang. Di Maumere dulu kami sudah beberapa kali turun ke umat tapi suasana seperti ini hanya saya dapatkan di sini". Br Lopez
Kegiatan Weekend Pastoral ini diharapkan menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk belajar dan mengabdi, serta memperkuat sinergi antara institusi pendidikan dan gereja dalam mendukung pengembangan ilmu pastoral dan pelayanan kepada umat.
Ketua Dewan pengurus Kapela St. Gabriel Nenas, Bapak Gusti Naben menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat berguna bagi umat.
" Sudah lama sekali tidak ada kegiatan seperti ini di Kapela Nenas baik dari seminari tinggi dan menengah maupun Sekolah Tinggi Pastoral, jadi kegiatan ini sangat berguna bagi kami karena membantu kami untuk mendalami iman kita" ungkap bapak gusty.
Lanjut ketua dewan pengurus kapel ini, agar Kalau boleh Kapela Nenas ini menjadi rekomendasi bagi adik-adik semester untuk melakukan weekend pastoral ke depannya.