Lembata, Indonesiasurya.com - Polemik di tubuh askab PSSI Lembata terkait hilangnya Jersey biru nomor 16, milik pemain Persebata, masih hangat jadi bahan diskusi pencinta sepak bola Lembata.
Ketua Askab Lembata Agustinus D Making akhirnya buka suara, setelah media ini menurunkan berita tentang hasil investigasi hilangnya Jersey pemain, hingga skorsing bagi para pengurus.
Agustinus D Making kepada indonesiasurya ditanya keputusan yang menyebut ada asisten manager padahal tidak ada jabatan tersebut dalam SK menjelaskan bahwa, sebenarnya ada dua sk ditanggal, bulan dan tahun yang sama isinya tentang pengurus Persebata yang jalan ke liga 4 nasional, namun beda komposisi jabatan.
Gucek mengakui bahwa kedua sk itu, ditandatangan olehnya dimana, satu digunakan untuk kepentingan askab untuk pendaftaran Persebata ke PSSI pusat untuk ikut liga 4 dan satu untuk kepentingan anggaran di dinas pemuda dan olahraga kabupaten Lembata.
"Ada dua sk memang, yang satu untuk kepentingan pendaftaran tim mengikuti liga 4 dan satu lagi karena ada permintaan dan kami butuh penyesuaian dengan nomenklatur anggaran sehingga yang kami daftar ke PSSI dan ke dinas berbeda. satu sk ada jabatan asisten manajer dan satu tidak ada jabatan tersebut" jelas Gusti Making.
Lanjut Making, kedua sk yang saya tandatangan, pertanggal 14 April 2025 itu. Bunyinya sama namun dalam susunna pengurus, ada jabatan yang berbeda karena satu untuk kepentingan pendaftaran ke PSSI, agar Persebata mengikuti liga 4. Dan satu ke dinas.
Untuk pendaftaran ke liga 4 ada jabatan asisten manajer tapi untuk ke dinas tidak ada jelas Agustinus.
"SK ke dinas itu untuk kepentingan honor pengurus Persebata yang ikut tim berlaga di liga empat" terang Gusti
Sementara terkait SK sanksi tertanggal, 10 itu karena, hasil investigasi baru diserahkan ke saya tanggal 10, meskipun pada dokumen tertara tangal 9 namun, berkas itu baru saya dapat tanggal 10 sehingga, Surat skorsing saya buat berdasarkan tanggal dimana, saya menerima dokumen hasil investigasi terang Agustinus ketua Askab Lembata.
Ditanya mengapa tidak lantas diberhentikan para pengurus yang diduga lakukan pelanggaran, Gustien jelaskan, bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan memberhentikan karena memberhentikan pengurus apalagi dalam jabatan eksekutif hanya dapat dilakukan melalui kongres ungkap Gucek
Sementara terkait persiapan menuju liga 3, askab PSSI Lembata telah melakukan evaluasi persiapan menuju liga 3.
"Kami sudah evaluasi dan siap menatap liga tiga dan target lolos liga dua" ungkap ketua Pssi lembata
Untuk diketahui Persebata membutuhkan anggaran kurang lebih 7 miliar untuk mengikuti liga tiga nasional karenanya seluruh masyarakat dan pencinta Persebata diminta untuk bersama membangun komitmen dalam membantu tim kesayangan kita Persebata Lembata berlaga di seri 3 Nasional.