Indonesiasurya.com, Lembata - Dosen Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, Gerardus Diri Tukan,, S.Pd.M.Si yang lazim disapa Gerady Tukan bersama tim, berhasil mengidentifikasi Sembilan (Sembilan) jenis ikan tembang atau Sardinella dalam suatu riset tentang ‘Potensi Ikan Sardinella dalam Blue Economy:
Gerady Tukan dan tim melakukan Studi Kandungan Asam Lemak Ikan Sardinella dari Teluk Lewoleba Lembata untuk Pencegahan stunting’.
Kegiatan penelitian yang dilangsungkan sejak bulan Juli 2025 gerady bersama anggota tim, melibatkan para dosen dari Fakultas Sains dan Teknologi UNWIRA Kupang, seorang dosen dari UCB Kupang, guru SMA Negeri 2 Nubatukan Lembata dan staf dari Dinas Perikanan Kabupaten Lembata,
Dari penelitian tersebut diperoleh informasi menarik yakni terdapat beberapa jenis ikan tembang yang ada di perairan laut Lembata.
Ketua tim penelitian, Gerady Tukan menginformasikan bahwa satu aspek yang dikaji dalam penelitian ini yakni jenis-jenis ikan
tembang di perairan laut Lembata serta kelimpahan dan distribusi spasial - temporalnya,
Hal menarik dari penelitian tersebut adalah ditemukannya jenis-jenis yang ada di perairan laut Lembata.
Dijelaskan bahwa ada tiga jenis ikan tembang yang dikenal oleh orang Lembata yaitu: tembang kowi, tembang matakena dan tembang minyak (temi), Namun setelah diamati dan diidentifikasi secara morfologinya, bukan ada tiga jenis melainkan tiga kelompok.
Ketiga kelompok ikan tembang tersebut yakni kelompok ikan tembang kowi, kelompok tembang matakena dan kelompok tembang minyak (temi).
Setiap kelompok terdapat beberapa jenis di dalamnya ;
Kelompok ikan tembang kowi dikenal oleh masyarakat Lembata sebagai ikan tembang yang mempunyai beberapa ciri yakni: berbadan lebih besar, gemuk dan panjang, mempunyai tulang yang banyak dan mudah hancur atau busuk.
Hasil identifikasi terhadap jenis - jenis di dalam kelompok ikan tembang kowi ini ditemukan ada empat jenis yakni tembang punggung biru (kowi biru), tembang punggung bergaris hijau (kowi garis hijau), tembang punggung berbintik-bintik coklat kehitaman dan kowi kali.
Penelusuran ilmiah untuk identifikasi jenis-jenis ikan kowi ini ditemukan bahwa
(a) Kowi punggung biru, menyerupai Sardinella lemuru. (b). Kowi garis hijau menyerupai Sardinella gibbosa, (c) Kowi punggung
bintik-bintik, mirip Sardinella electra.. (d) Kowi
kali, mirip Etrumeus jacksoniensis.
Kelompok ikan tembang
matakena, terdapat tiga jenis yaitu
(a) Matakenak halus yang menyerupai sarden
putih (Escualosa thoracata), (b) Matakenak asli, menyerupai Harengula clupeola, (c) Matakenak panjang; menyerupai Sardinella fimbriata, (d) Matakenak ktê’ê sedang ditelusuri kemiripan dengan spesies Sardinella yang lain.
Untuk diketahui bahwa jenis-jenis ikan tembang matakenak belum mempunyai keseragaman nama lokal sehingga masih terus dikaji.
Di samping itu, ikan tembang kte’e merupakan satu jenis ikan yang pada zaman dahulu, ikan ini (dalam keadaan kering), merupakan
satu bahan dalam acara ‘hantaran dulang’ untuk suatu upacara adat. Namun dewasa ini, ikan kete’e tersebut tidak tampak dalam hajatan-hajatan adat.
Kelompok ketiga adalah ikan tembang minyak (temi)
Ikan temi ini terdiri dari satu jenis saja dan mempunyai kekhasan utama yakni tubuhnya menghasilkan minyak yang banyak dibandingkan ikan kowi dan ikan matakena.
Penelusuran morfologi dan ciri khas utama diketahui bahwa ikan temi menyerupai Sardinella longiceps, Ikan Sardinella longiceps merupakan ikan tembang berminyak yang menjadi andalan hasil laut masyarakat India dan Pakistan.
Ikan temi di pearaian laut Lembata pada era sebelum tahun 2020, merupakan jenis ikan tembang yang sangat melimpah, namun beberapa tahun belakangan ini telah hilang dan cukup mempengaruhi ekonomi para
nelayan lokal serta penjual ikan.
Gerady menjelaskan bahwa, Tim yang dipimpinnya Sedang dilakukan analisa penyebab-penyebab menghilangnya ikan temi tersebut dengan menghubungkan berbagai factor.
Tentang kepastian jenis-jenis atau spesies ikan tembang.
Gerady dan tim merencanakan untuk melanjutkan kajian secara genetic. Namun terkait jenis-jenis ikan tembang yang dikemukakan ini, kajian masih terus dilakukan dengan melakukan survey dan wawancara terhadap para nelayan lokal. Mungkin saja masih ada jenis lain yang belum terdata.
Gerady mengatakan Untuk langkah yang dilakukan sekarang yakni menganalisis nilai gizi terhadap Sembilan jenis ikan tembang tersebut yang mencakup kadar protein,
lemak, jenis kandungan asam lemak dan kadarnya serta kandungan mineral. Sambil
menunggu hasil analisa laboratorium atas parameter -parameter uji tersebut,
Dosen yang banyak melahirkan karya musik ini mengatakan, pihaknya bersama tim juga sedang merancang buku mulok tentang Aneka Ikan di Laut Lembata, kiranya menjadi satu buku pelajaran bagi anak sekolah, mulai dari
TK/PAUD.
Dengan demikian, diharapkan anak-anak Lembata dapat mengenal satu
potensi besar daerahnya dan tumbuh rasa cinta pada satu potensi alam Lembata
ini***