.Lewoleba,Indonesiasurya.com - Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, melakukan kunjungan ke Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata pada Senin (16/6) pagi.
Kunjungan mendadak ini menjadi penegasan kuat dari pimpinan daerah terhadap komitmennya dalam membenahi kualitas pelayanan kesehatan masyarakat sekaligus menegakkan kedisiplinan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahan.
Turut hadir dalam momen tersebut Kepala Dinas Kesehatan, dr. Goerillya A. Huar Noning, dan Sekretaris Dinas Kesehatan yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Lembata, Rosadelima Tuto.
Keduanya mendampingi langsung jalannya inspeksi dan memberikan laporan menyeluruh kepada Bupati terkait kondisi internal dan tantangan eksternal yang dihadapi instansi mereka.
Dalam keterangannya, Bupati Tuaq menyoroti berbagai isu krusial yang memerlukan penanganan segera, mulai dari peningkatan jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) dan HIV/AIDS, hingga problematika stunting, gizi buruk, dan kehamilan remaja di luar nikah yang meningkat dalam dua tahun terakhir.
Data terbaru penyakit menular seperti TBC mengalami peningkatan. Tahun 2024 terdapat 307 kasus. Tahun 2025 dari Januari hingga Mei terdapat 134 kasus. Sedangkan penyakit HIV/AIDS saat ini dilaporkan terdata sebanyak 355 kasus.
“Ini bukan sekadar data, ini wajah nyata penderitaan masyarakat yang kita layani. Kita tidak boleh hanya menunggu, tapi harus proaktif menjangkau mereka,” tegasnya kepada jajaran dinas.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya membangun koordinasi lintas sektor, termasuk dengan pihak pendidikan, organisasi masyarakat, dan tokoh agama dalam edukasi kesehatan, khususnya pada isu remaja hamil yang dianggap sebagai fenomena sosial yang kompleks dan memerlukan pendekatan holistik.
Sidak ini juga dimanfaatkan oleh Bupati untuk melakukan pengecekan terhadap petugas yang menangani langsung ketersediaan obat-obatan, yang selama ini menjadi sorotan masyarakat akibat seringnya terjadi kelangkaan serta keluhan mengenai obat kadaluarsa.
Ia meminta kepala dinas untuk melakukan audit stok dan pengelolaan logistik farmasi secara berkala. “Ini menyangkut keselamatan nyawa warga. Kita tidak bisa mentolerir kelalaian dalam hal sekritis ini,” tandasnya.
Dalam sesi dialog bersama staf Dinas Kesehatan, Bupati juga menekankan pentingnya disiplin kerja ASN sebagai fondasi utama dari pelayanan publik yang bermutu.
Ia mengingatkan agar setiap pegawai tidak sekadar hadir secara fisik, namun juga berkontribusi aktif dalam tugas-tugas pelayanan masyarakat yang dinamis dan penuh tantangan.
Menutup sidaknya, Bupati Tuaq menyampaikan bahwa kunjungannya ke Dinas Kesehatan akan diikuti dengan kunjungan serupa ke sejumlah fasilitas layanan kesehatan lainnya, seperti puskesmas dan rumah sakit.
Hal ini dimaksudkan agar pemerintah dapat mendeteksi secara langsung titik-titik rawan yang menghambat kualitas layanan kesehatan di daerah.
“Jangan tunggu orang sakit datang ke kita. Kita yang harus hadir lebih dulu di tengah masyarakat,” pungkas Bupati Tuaq dengan penuh ketegasan.
Langkah ini diapresiasi oleh banyak pihak sebagai bentuk kepemimpinan yang responsif dan progresif.
Masyarakat pun berharap agar hasil dari sidak ini benar-benar diikuti dengan tindakan nyata yang menyentuh perbaikan pelayanan secara menyeluruh. (prokompimkablembata)