.Lembata,Indonesiasurya.com - Sulitnya masyarakat Lembata beberapa pekan terakhir mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), jenis Pertalite, dan Pertamax menjadi bahan diskusi hangat yang hingga kini belum menemukan titik terang.
Kenaikan harga sembako di Lembata pada bulan ramadhan kali ini, Kuat dugaan dipicu oleh adanya Mafia yang menyebabkan kelangkaan BBM
Melkias Markus Mekeng,ketua Fraksi Golkar MPR RI mensinyalir adanya mafia BBM yang sedang bermain di balik kelangkaan BBM yang terjadi memasuki dua pekan di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Praktek para mafia BBM di Lembata ini memicu lonjakan harga sembako di bulan ramadhan tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Ketua franksi Golkar MPR RI, Melkias Markus Mekeng di hadapan ratusan peserta Sosialisasi 4 pilar Kebangsaan di ballroom olimpic, kota Lewoleba, Kamis (13/3/2025).
Sudah hampir dua pekan, warga Lembata dibuat kelabakan lantaran BBM langka. Antrian di SPBU Waijarang mengular sejak subuh, sebab dua SPBU lain tidak melayani pembeli, sementara harga BBM eceran melambung hingga 40 ribu per liter.
Kondisi menyesakkan bagi warga Lembata ini disinyalir akibat permainan para mafia Migas yang terstruktur dan sistematis.
"Kalo gak salah kuota kita 8,4 juta Kilo Liter. Itu sudah cukup. Tapi yang diedarin secara resmi mungkin stengahnya. Setengahnya dibagi bagi ini oleh para pengusaha, oknum oknum pejabat, maling maling ini. Jadi bukan suplai dari pusat yang kurang, disininya. Dan ini harus dibongkar. Eh, ketua dan anggota DPRD datangi pengusahanya, viralin. Buat statement kasi viral supaya di pusat dengar," ujar Mekeng geram.
Bahkan anggota DPR MPR RI 6 periode ini menyayangkan kelangkaan BBM di Lembata memicu naiknya harga sembilan bahan pokok terutama pada bulan ramadhan tahun ini.
"Tadi saya keluar dari penginapan saya, waduh orang masih rame antri BBM di Waijarang. Jadi tolong, kalau ini (BBM) sudah mahal yang pasti ngikut, larinya ke Beras mahal, sayuran mahal, kenapa mahal karena alasan BBM mahal," ujar Melki Mekeng.
Iapun meminta anggota DPRD Lembata meributkan kelangkaan BBM, bahkan mantan ketua Banggar DPR RI itu bersedia menemui petinggi Pertamina pusat guna membereskan kelangkaan BBM di Lembata ini.
"Anggota DPRD ga boleh diam. Harus diviralin. Omong supaya langsung kedengaran di pusat turun dari sana. Tidak bener ini. Tolong yang sudah jadi DPRD ributin. Kalo perlu datang ke pusat lagi kita datangin lagi di pusat," ungkap Melki Mekeng di hadapan ribuan peserta Sosialisasi 4 pilar kebangsaan
Sementara itu Pangke Lelangwayan salah satu warga Lewoleba meminta agar pemerintah dan DPRD Lembata mengambil sikap tegas dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat.
"Kami minta agar pemerintah dan DPRD Lembata punya sikap terhadap kesulitan masyarakat ini" ujar Pangke singkat.
DPRD Lembata dengan gaji dan tunjangan besar mestinya kerja secara total untuk masyarakat termasuk kesulitan yang sedang di teriak hari ini. (AT/SL)