Lembata,Indonesiasurya.com, Sampah masih menjadi persoalan serius yang hingga kini belum diselesaikan, karenanya Forum Jurnalis Lembata Gelar Aksi Bersih Sampah sepanjang jalan protokol Lewoleba menggandeng berbagai organisasi dan perangkat daerah di kabupaten Lembata.
Kegiatan yang dimulai pukul.10 WITA tepat tanggal 9 Februari 2025 memperingati hari pers Nasional.
Membersihkan sampah sepanjang jalan ini sebagai cara Forum jurnalis Lembata (FJL) memperingati Hari Pers tingkat Kabupaten Lembata
Forum Jurnalis Lembata (FJL) bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Lembata, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lembata, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), dan komunitas Perempuan Fenomenal mengadakan aksi pembersihan sampah organik dan non-organik pada Minggu (9/2/2025).
Kegiatan dimulai dari, Simpang Tiga Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, dan berlanjut menuju Taman Swaolsa Titen melalui jalur Trans Lembata. Aksi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta memisahkan antara sampah organik dan non-organik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lembata, Sani Rimba Raya, memberikan apresiasi terhadap inisiatif FJL dalam aksi pungut dan pilah sampah. "Kami sangat mengapresiasi Forum Jurnalis Lembata dan para mitra yang telah menginisiasi kegiatan ini. Pers memiliki peran besar dalam membangun kesadaran masyarakat, tidak hanya melalui pemberitaan tetapi juga lewat aksi nyata seperti ini," ujar Sani.
Ia menambahkan bahwa masalah sampah masih menjadi tantangan di Kabupaten Lembata, terutama dalam hal pemilahan dan pengelolaan yang berkelanjutan. "Masyarakat perlu memahami bahwa sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sementara sampah non-organik seperti plastik perlu didaur ulang atau dikelola dengan cara yang tepat agar tidak mencemari lingkungan. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Lembata, Antonius Semuki, melalui Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban, Carles Lakabela, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan bagi warga binaan. "Melalui partisipasi dalam kegiatan sosial seperti ini, kami berharap warga binaan dapat lebih terlibat dalam kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Carles.
Sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan, dapat terurai secara alami dan dimanfaatkan sebagai kompos. Sedangkan sampah non-organik, seperti plastik dan logam, memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan. Pemilahan sampah sejak dini sangat penting untuk mendukung proses daur ulang dan mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
Aksi bersih-bersih ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi komunitas lain di Kabupaten Lembata untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan aktif dalam kegiatan serupa. Kolaborasi antara media, instansi pemerintah, dan komunitas masyarakat menunjukkan bahwa dengan bekerja sama, tantangan lingkungan dapat diatasi dengan lebih efektif.