Indonesiasurya.com, Nagawutung – SMA Negeri 1 Nagawutung kembali menorehkan catatan penting dalam kiprahnya sebagai sekolah harapan masyarakat dengan digelarnya Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) di Ruang Laboratorium Komputer sekolah, Rabu (24/9). Acara ini dihadiri jajaran guru, orang tua/wali murid, serta perwakilan siswa, dengan penuh semangat partisipatif.
Acara dibuka oleh pewarta, Yohanes Paulus Pito Koban, S.Fil, yang menekankan makna kebersamaan dalam kegiatan tersebut. “Hari ini kita hadir bukan sekadar untuk menilai, tetapi untuk bersama-sama merefleksikan perjalanan dan arah sekolah ke depan,” ungkapnya.
Setelah doa pembuka, Kepala Sekolah SMAN 1 Nagawutung, Patrisius Beyeng, S.Pd, menyampaikan sapaan hangat sekaligus ungkapan syukur. Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan berharga untuk terus melangkah maju. “Dengan rasa hormat dan bangga, saya berterima kasih kepada ibu pengawas pembina, para orang tua, dewan guru, serta anak-anak peserta didik yang hadir. Mari kita jalani kegiatan ini dengan penuh tanggung jawab,” tuturnya.
Patrisius juga mengutip doa pembuka yang telah didaraskan, sebagai pengingat akan nilai kejujuran dan cinta kasih dalam setiap langkah. “Ya Tuhan, sertailah kami dalam kegiatan ini agar berlangsung dengan lancar, tertib, dan penuh kejujuran. Bimbinglah setiap hati dan pikiran kami, supaya setiap penilaian yang diambil didasari oleh semangat tanggung jawab, keadilan, dan cinta kasih,” katanya, seraya mengajak hadirin untuk bersinergi sesuai peran masing-masing.
Momentum ini turut disemarakkan dengan pemutaran video profil sekolah berjudul “SMAN 1 Nagawutung: Rumah Harapan, Ladang Prestasi, dan Taman Karakter.” Video karya tim kreatif sekolah itu menampilkan wajah SMAN 1 Nagawutung sebagai ruang tumbuhnya harapan, prestasi akademik maupun karakter peserta didik.
Selanjutnya, Ibu Erni Johan, S.Pd., Pengawas Pembina SMA se-Kabupaten Lembata, memberikan arahan sekaligus memandu jalannya penilaian. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa PKKS bukanlah sekadar rutinitas formalitas, melainkan bagian penting dari proses peningkatan mutu. “PKKS adalah langkah awal dari sebuah kemajuan. Kita lakukan dengan metode kolaborasi, melibatkan guru, siswa, dan orang tua. Mari biasakan diri untuk selalu merefleksikan setiap program. Jangan pernah takut melakukan hal baik. Bahkan dari hal buruk sekalipun, kita bisa belajar bila mampu merancang tindak lanjut,” tegasnya.
Erni Johan juga menjelaskan alur PKKS yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan, dengan instrumen penilaian mencakup praktik kinerja, pengembangan kompetensi, perilaku kinerja, dan dokumen akuntabilitas.
Usai pengarahan, audiens yang terdiri dari 10 orang tua/wali, 10 guru, dan 10 siswa diberi kesempatan untuk mengisi form penilaian, dipandu langsung oleh pengawas pembina. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan verifikasi bukti pendukung kinerja kepala sekolah.
Kegiatan PKKS di SMAN 1 Nagawutung ini tidak hanya menjadi proses administrasi, melainkan juga ruang refleksi bersama seluruh warga sekolah untuk terus mengolah pikiran, hati, rasa, dan tindakan demi melangkah ke arah kemajuan yang lebih besar. (Hans/Humas SMANSA Naga)