Lewoleba, Indonesiasurya.com - Gelar media relation di Lewoleba (21/8/2024), PLN hadirkan Ali Ashad, ahli Geothermal yang juga adalah Dosen ITB Bandung.
Dalam penjelasannya Ali Ashad menegaskan agar semua kita patuh pada alam.
Baca juga ; https://indonesiasurya.com/masyarakat-adat-ahar-tu-terancam-punah-dengan-kehadiran-proyek-panas-bumi-atadei
Dosen ITB ini mengatakan, memang untuk saat ini ratio penggunaan listrik di Lembata masih kecil tapi jika ada Geothermal, tidak butuh waktu lama pertumbuhan akan meningkat. Banyak industri akan masuk. tapi tentu tidak semua gunakan panas bumi karena jika ada ganguan maka bisa susah orang Lembata.
"nah misalkan kalau ganguan hanya sehari dua hari, kalau gangguannya satu bulan atau tiga bulan apakah Lembata harus gelap sepanjang itu" tanya Ahli Geothermal itu.
Ilmu pengetahuan terus berkembang dan mungkin apa yang saya sampaikan bisa dibantah atau keliru karena perkembangan ilmu pengetahuan berjalan begitu cepat namun, yang pasti apa yang saya sampaikan sesuai dengan Ilmu dan keahlian saya dan saya tidak bohong tegas Ali Ashad.
Terkait sosial kemasyarakatan saya, tidak ingin masuk karena itu bukan bidang saya urai sang ahli. lebih lanjut dosen ITB ini mengatakan soal tradisi adat memang mesti dibicarakan dengan masyarakat sekitar sehingga rencana besar ini bisa berjalan sesuai schedule yang telah dibuat.
Sementara itu Panca manajer komunikasi PLN dalam penjelasannya mengatakan, saat ini kebutuhan Lembata memang masih kecil sekitar 5.7 Mega, kita naikan menjadi 10 Mega dengan maksud, ada cadangan yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk kepentingan industri karena, Lembata daerah laut sehingga bisa untuk kepentingan usaha perikanan atau lainnya.
Ditanya terkait lahan Panca mengatakan, kami tidak membayar dengan NJOP namun ada tim aprizal yang akan menghitung berapa nilai tanah di daerah tersebut.
"untuk lahan nanti kami akan bayar sesuai hitungan dan kajian tim aprizal" ungkap panca.