Lewoleba, Indonesiasurya.com - Tiga pimpinan DPRD Lembata setelah dilantik, hingga kini belum juga masuk mengisi rumah dinas yang telah disiapkan, padahal ketiga rumah dinas untuk masing-masing pimpinan telah ada namun, para pimpinan belum juga menempati rumah tersebut.
penelusuran Indonesiasurya.com diketahui bahwa isi dan kelengkapan rumah dinas tidak ada sehingga para pimpinan terlantik belum bisa tinggal di rumah dinas yang disediakan daerah. anehnya TAPD dan banggar menganggarkan belanja mobil dinas baru tapi lupa anggarkan kelengkapan rumah dinas pimpinan.
"mestinya sekwan usulkan agar TAPD dan banggar menyetujui anggaran untuk belanja isi rumah dinas seperti tempat tidur, sofa dan lain-lain nah kalau bgini tentu sebagai masyarakat kami mempertanyakan kinerja TAPD dan banggar. ada apa dibalik semua ini? tanya Yoan Lucano peuobuq
Lanjut Lucano pemilihan legislatif sudah terjadi bulan Februari tentu dibulan Maret, April sudah bisa diketahui partai mana yang akan menempati posisi pimpinan, tentu ada ruang di perubahan untuk anggarkan belanja isi rumah agar ketika pimpinan defenitif DPRD Lembata di Lantik sudah bisa langsung tempati rumah dinas yang disediakan. kalau seperti sekarang tidak ada anggaran maka siapa yang patut di salahkan?
"Kami masyarakat patut menduga jangan-jangan ini ada unsur kesengajaan dari para pengambil kebijakan sehingga anggaran untuk belanja isi rumah dinas tidak ada. lantas untuk apa belanja mobil dianggaran hingga 1.5 miliar lebih? tanya Yoan lucano
Sementara itu Nasrun Nebo kepala sekretariat Dprd (Sekwan) kepada indonesiasurya.com (7/11/2024) menjelaskan, bahwa benar anggaran untuk belanja kelengkapan isi rumah dinas Pimpinan DPRD belum ada.
"Kami rencana rehab rumah dinas tersebut tahun 2025 tapi sekrang pimpinan mau tinggal jadi kami sudah koordinasi dengan penjabat untuk bisa diambil kebijakan agar belanja kelengkapan isi rumah rumah dinas ujar Nebo.
Lanjut Nasrun bahwa untuk belanja kendaraan dinas sepertinya dibatalkan, dan saat ini kami sedang upayakan agar bisa belanja isi rumah dinas sehingga pimpinan segera menempati rumah dinas tersebut.
"kami dalam posisi dilematis karena, anggaran belanja isi rumah belum termuat dalam dokumen anggaran. mungkin banggar dan tapd punya pertimbangan sendiri" urai Nasrun
Mantan camat Omesuri ini mengatakan, kami memang mau semua sesuai standar tapi soal anggaran diatur oleh tapd dan banggar, sementara sekwan hanya sebatas mengusulkan.pungkas Nasrun Nebo.