Lembata,Indonesiasurya com – Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Sekretaris Daerah, Paskalis Ola Tapobali, meninjau langsung program makan bergizi gratis.
Baca juga ; https://indonesiasurya.com/jaksa-masuk-sekolah-di-sman-1-nagawutung-kenali-hukum-jauhi-hukuman
Program Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran ini mulai diterapkan pada sejumlah sekolah di kota Lewoleba ibu kota kabupaten Lembata, di sejumlah sekolah dasar dan menengah pada Senin (24/02/2025).
Program ini merupakan langkah awal yang signifikan dalam upaya meningkatkan gizi anak-anak Lembata.
Pada tahap awal, program ini diimplementasikan di delapan sekolah, yang menjangkau 2.130 siswa. ..
Sekda Tapobali, saat meninjau pelaksanaan program di SMP Negeri 4 Lamahora, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah awal yang penting.
"Untuk Lembata, kita baru mulai hari ini," ujarnya.
Meskipun idealnya program ini menjangkau 12 sekolah, namun, dengan berbagai pertimbangan maka pelaksanaannya Masi terbatas dan bertahap.
Di SMP Negeri 4 Lamahora, sebanyak 315 siswa menerima makanan bergizi gratis.
Tapobali mantan penjabat Bupati Lembata ini, menekankan pentingnya pemantauan untuk memastikan program berjalan efektif dan mencapai tujuannya.
Program ini didukung oleh Badan Gizi Nasional, yang telah menetapkan satu dapur umum di Lembata.
Rencananya, TNI dan pihak lain juga akan membangun dapur umum tambahan untuk memenuhi kebutuhan seluruh sekolah yang ditargetkan. Hal ini penting untuk menjamin kualitas dan kuantitas makanan yang disajikan.
Salah satu keunggulan program ini adalah perencanaan menu yang matang. Ahli gizi telah merancang menu yang seimbang dan bergizi, mempertimbangkan kebutuhan nutrisi setiap kelompok umur, dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Ahli gizi sudah mempertimbangkan gizi yang cukup dan berimbang untuk setiap individu," jelas Sekda
Setiap menu telah ditakar kandungan karbohidrat, protein, dan nutrisi lainnya. Variasi menu juga diperhatikan, dengan pilihan seperti ayam, tempe, sayur, nasi, pisang, atau ubi, semuanya disesuaikan dengan kandungan gizinya.
Meskipun sebagian siswa sudah mengonsumsi makanan bergizi di rumah, program ini tetap penting.
Program ini memastikan asupan gizi yang cukup dan terukur, bahkan bagi siswa yang mungkin hanya mengonsumsi buah di rumah.
Ketua SPPG ( Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), Nurul Izzah Amelia, yang terlibat langsung dalam program ini, menjelaskan bahwa pelaksanaan di SMP Negeri 4 Lamahora berjalan lancar. Ia juga menyampaikan beberapa hal yang dihadapi, seperti ketersediaan sendok dan air minum.
"Sendok dan air minum dibawa langsung oleh siswa," katanya. Hal ini, menurutnya, merupakan arahan dari pusat.
Meskipun demikian, Nurul tetap optimistis. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program ini dan berharap kolaborasi yang baik akan terus berlanjut.
"Saya berharap ke depannya kita dapat saling berkontribusi dan bekerja sama dengan baik," ujarnya.
Menurutnya, program makan bergizi gratis ini bukan sekadar pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan Lembata. Dengan memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup, diharapkan kualitas sumber daya manusia Lembata akan meningkat, membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi daerah tersebut.
Nurul berharap perluasan program ini akan terus dilakukan secara bertahap. Pembangunan dapur mandiri tambahan dan keterlibatan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang. Pemerintah Kabupaten Lembata berkomitmen untuk terus memantau dan meningkatkan kualitas program ini agar dapat memberikan dampak yang optimal bagi generasi muda Lembata. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. (Sabatani/Steny)